RESENSI
NOVEL 5 CM
1) Identitas
Buku
Judul
Buku : 5 cm
ISBN : 9797591514
Nama
Pengarang : Donny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Tahun
Terbit : 2007
Tebal
Buku : 381 halaman
Harga
Buku : Rp 60.000,00
2)
Pendahuluan
5cm adalah novel karya
Donny Dhirgantoro pada tahun 2005 yang diterbitkan oleh Grasindo. Novel karya Donny
Dhirgantoro yang berjudul 5 cm sangat menginspiratif bagi rakyat Indonesia
khususnya para remaja. Novel ini memiliki cerita yang begitu menguras emosi
saat kita membacanya. Dimana suatu persahabatan tidak akan mengalahkan apapun.
Walaupun mereka tidak bertemu untuk beberapa waktu, mereka tidak akan melupakan
ikatan persahabatan yang telah mereka buat. Dan rasa kekeluargaan selalu mereka
utamakan dalam susah maupun senang. Serta rasa ragu untuk mencintai sahabatnya
sendiri, karena mereka takut bila persahabatan mereka akan rusak. Rasa persatuan dan kesatuan selalu mereka
ingat untuk menggapai cita cita mereka untuk menggapai puncak Mahameru. Dan
dalam novel ini memberi kita inspirasi bahwa dalam hidup itu apapun bisa
terjadi, dan kita tidak boleh menyerah dalam menggapai impian yang kita miliki.
3)
Isi
Sinopsis Novel 5 cm-Cerita ini dimulai
dari sebuah tongkrongan lima orang yang mengaku dirinya “manusia-manusia agak
pinter dan sedikit tolol yang sangat sok tahu” yang telah kehabisan pokok
bahasan pada waktu nongkrong sehingga akhirnya cuma bisa ketawa-ketiwi.
Mereka berlima adalah Arial, Riani,
Zafran, Genta dan Lan. Arial adalah sosok yang paling handsem diantara mereka
semua. Riani pakai kacamata ia adalah sosok yang cantik, cerdas dan seorang
N-ACH sejati.
Zafran, adalah seorang penyair yang
kebanyakan bimbang dalam hidupnya. Lan, ia adalah tokoh yang paling gendut,
subur diantara mereka dan kepalanya botak plontos. Genta ia dianggap “the
leader”, dengan badan yang ideal dengan rambut lurus yang berjambul.
Picture of You-nya The Cure terdengar
lembut dari tape mobil lan dalam sepanjang jalan Diponegoro, Menteng. Kelima
orang dalam mobil tersebut baru saja selesai makan bubur ayam di Cikini.
Mereka semua sepakat, untuk entah
beberapa kali nya, pergi kerumah Arial. Halaman rumah Arial yang cukup luas dan
asri. Semuanya teringat, tiga tahun yang lalu ketika baru beranggotakan empat
orang dan belum menjadi “Power Rangers”.
Tiba-tiba ada yang berkata “ Mungkin
sebaiknya kita ngga usah ketemu dulu”, Genta mengalirkan kalimat pendek. “Kita
bertemu lagi tanggal 14 agustus ya” Genta meyakinkan kawan-kawannya. “Pokoknya
nanti aku bikin reminder buat tanggal 14 agustus di handphone. Tanggal 7
Agustus aku kasih tau planning nya aja lewat SMS, dimana kita akan bertemu,”
Lanjut Genta.
Pada tanggal 7 Agustus tepatnya pukul
09.00 pagi, Genta mengirim SMS kepada ke-4 temannya. “Selamat pagi semuanya,
gue kangen banget sama kalian semuanya, sumpah !, tanggal 14 Agustus nanti kita
bertemu di stasiun kereta api senen jam 02.00.
Tiba tanggal 14 Agustus waktu menunjukkan
Pukul 01.30. SIang itu daerah stasiun senen panas sekali. Di stasiun senen,
Genta bersama bawaannya yang super banyak, menikmati makan siangnya di salah
satu restoran Padang di tempat itu.
Tiba-tiba muncul sosok Zafran terlihat
oleh Genta dengan carriernya yang cukup gede juga, baju orange menyala, celana
pendek, dan kacamata eighties ala Erik Estrada dalam Film CHIPs-membuat Zafran
terlihat nyentrik. Sosok Lan dan Riani yang penuh senyum berlari kecil memasuki
Restoran Padang. Arial juga datang dengan adiknya, bernama Dinda.
Sekarang waktu menunjukkan pukul
setengah tiga lebih, mereka berenam dan barang bawaan yang hamir sama dengan
rombongan pecinta alampun, menuju ke kereta yang siap mengantar mereka ke
tujuan.
Kereta ekonomi Matarmaja yang entah
berapa lama melayani trayek Malang-Jakarta dan sebaliknya ini terlihat tampak
begitu tua dan kumuh dengan beberapa kaca yang telah pecah. Setelah membereskan
barang bawaan, mereka semua duduk, berhadap-hadapan.
Riani dan Dinda duduk berhadapan di
pojok dekat dengan jendela. Genta di sebelah Riani berhadapan dengan Arial,
serta Zafran duduk di sebelah Arial berhadapan dengan Lan. 5 menit kemudian
kereta mulai beranjak meninggalkan stasiun senen. Kereta bergerak dengan
perlahan, sesekali mengeluarkan angin dari sambungan gerbongnya.
Lan kemudian bercerita tentang
jumpalitannya selama dua bulan. Ia yang tidak mudah menyerah, dua kali
penolakan kuisionernya, menakjubkannya Sukonto Legowo, Mas Fajar, Keriputnya
tangan papa dan mama, sidangnya, pokoknya semua Lan ceritakan di hadapan
teman-teman.
Arial muali menceritakan tentang Indy,
cewek yang telah merebut hatinya, Indy yang parasnya biasa saja namun enak
dipandang dan nggak ngebosenin, Indy yang selalu mengisi hari-hari Arial sejauh
ini.
Setengah malam telah terlewatkan. Kereta
tua yang tak kenal dengan yang namanya lelah itu mulai menyapa pemandangan
kota-kota di Jawa Tengah, melaju cepat di atas rel Jawa di malam hari.
Jalan desa dan jalan perkotaan tua yang
damai dan mulai sepi. Pukul 02.30 pagi di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.
Genta, Riani, Zafran, dan Dinda turun dari kereta tua itu, menginjakkan kaki di
ubin putih yang mulai kekuningan di stasiun Lempuyangan Yogyakarta.
Mereka berjalan ke toilet stasiun yang
ada di antara para pedagang yang masih mencari sesuap nasi di pagi yang terasa
lain di hati mereka.
Kemudian setelah turun di stasiun
Lempuyangan mereka lekas berjalan masuk ke kereta, Perlahan namun pasti, kereta
mulai beranjak meninggalkan stasiun Lempuyangan. Kereta muali melaju dengan
cepat melawi hutan jati antara Madiun dan Nganjuk.
Keenam anak tersebut sudah dari
kantuknya, mereka mulai bercanda lagi di dalam kereta. Pagi di luar terlihat
sangat cerah seakan berdatangan menyambut rombongan yang cukup jauh dari rumah
ini.
Setelah mereka tiba di stasiun Malang. Matahari sore yang sudah
enggan mengeluarkan sinarnya datang menyambut. Sebelum meninggalkan kereta,
sekali lagi mereka memandangi kereta yang terdiam setelah melaju seharian
penuh.
Kereta tua yang dalam diamnya telah
bercerita banyak tentang keberagaman manusia. Di satasiun Malang, Rombongan
pecinta alam ini mulai menarik perhatian banyak orang. Rasa pegal-pegal masih
terasa setelah perjalanan.
Sehingga mereka memutuskan untuk
istirahat sebentar di kursi stasiun yang panjang, untuk sekedar meluruskan kaki
dan menghilangkan penat, matahari sore masih menyisakan sinarnya sedikit
menembus pepohonan-pepohonan berada di desa kecil.
Pada waktu sore itu di Tumpang banyak
sekali kesibukan jip-jip menunggu pendaki yang mulai berdatangan dari berbagai
daerah. Penampilan mereka mirip semua karena memang mereka memiliki satu tujuan
yang sama yaitu Mahameru.
Setalah itu mereka mulai melangkah,
menyusuri jalan berbatu di desa yang kemudian berbelok ke jalan setapak mungil
menuju ke punggung Gunung Mahameru. Perjalanan terus berlanjut menembus
pepohonan di punggung mahameru.
Dari ketinggian pinggir lereng Gunung
Mahameru, Ranu Kumbolo perlahan muncul layaknya tetesan air raksasa yang jatuh
dari langit dan membesar di hadapan mereka. Pukul 02. 00 pagi, dingin diatas
3000 Mdpl. Rombongan itu berdiri di depan tenda.
Keenam anak itu tercengang melihat
Gunung Mahameru dalam gelapnya malam. Setelah membereskan tenda, mereka mulai
bergerak melewati hutan cemara yang gelap dengan penerangan seadanya.
Puncak Mahameru terlihat seperti sebuah
gundukan pasir yang Besar dengan taburan batu karang dimana-mana. Jalur
pendakian terlihat terang di terangi sinar bulan dan cahaya senter dari para
pendaki Gunung Mahameru.
Matahari pagi mulai menampakkan
sinarnya, sinar matahari pagi yang hangat menyapa tubuh dingin mereka. Keenam
anak itu seperti melayang saat menjejakkan kaki di tanah tertinggi di Pulau
Jawa. Waktu seperti berhenti sejenak, dataran luas berpasir itu seperti sebuah
papan besar yang menjulang dengan indah di ketinggian menggapai langit.
Di sekeliling mereka tampak langit
kebiru-biruan dengan sinar matahari yang begitu dekat. Awan putih mulai
berkumpul melingkar di bawah mereka. Asap putih yang tebal membubung di depan
mereka berada di mana-mana.
Para pendaki nampak berbaris teratur di
puncak Mahameru. Di depan barisan tertancap tiang bendera dari bambu berdiri
sendiri dengan Background kepulan asap/kabut Mahameru dan langit yang
kebiru-biruan.
“Biarkan keyakinan mu, 5 centimeter
menggantung mengambang di depan mu.
Dan…setelah itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari
biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan
menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih seringmelihat ke atas.
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja
lebih kerasdari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5
centimeter di depan kening kamu”Kata yang diucapkan Zafran dengan penuh yakin.
Sepuluh tahun berlalu, minggu pagi di scret
garden. Keluarga besar penuh cerita itu berkumpul di bungalow secret garden.
Riani dan Dinda memejamkan matanya. Dan sekarang mereka menjadi seorang ibu.
Bungalow secret garden pada hari itu penuh denga do’a, mimpi dan keyakinan yang
tulus dalam hati mereka. Akhirnya semua saling pandang dan tersenyum satu sama
lain.
Unsur
Intrinsik
o
Tema
Bertemakan
tentang persahabatan 5 anak muda yang memiliki kekuatan, keajaiban, mimpi serta
keyakinan handal.
o
Penokohan
Arial adalah lelaki terganteng diantara mereka,
dan bertubuh atletis. Adapun karakternya adalah sebagai berikut:
Tenang“…
ia kebanggaan seluruh tongkrongankarena cuma dia yang bisa tenang…”
(hal.7)
Asik“…kalo ketawa paling keras, makanya kalo ada dia jadi
ramai.” (hal.8)Apa adanya“Semua
tulisan yang Arial baca, di mana pun, pasti Arial turuti apa adanya.”
(hal.92)
Riani ia adalah gadis berkacamata yang
cantik cerdas serta mengutamakan prestasi. Adapun karakter Riani sebagai berikut:
Karismatik“Dia
punya semacam karisma yang bisa bikin orang menengok.”
(hal.8)
Ramah“Hmm, ia selalu tersenyum sama siapa saja, selalu akbar
sama siapa saja, dari bos sampai cleaning service…”
(hal.82)
Kritis“Siapa saja dan apa saja bisa didebatnya, soalnya dia
banyak baca dan banyak belajar. (hal.8)
Zafran adalah lelaki berbadan kurus,
anak band, gokil, senang bersyair serta membuat puisi-puisi, hidupnya terasa
kurang lengkap bila tidak bersyair selama sehari. Adapun karakternya adalah
sebagai berikut: Puitis“Zafran
mulai bersyair bimbang.”
(hal.78)
Spontan“Zafran
adalah orang yang akan bilang apa aja yang dia mau bilang…”
(hal.11)
Pintar“…pasti
punya persepsi nih anak pinter banget…”
(hal.9)
Lan ia adalah tokoh penggemar bola,
gemar makan terutama makan indomie sekaligus penggemar artis Happy Salma. Adapun
karakter Ian sebagai berikut: Fanatik“Apa aja tentang
bola dia tahu dan kebanyakan dia ngabisin waktunya buat bola…”
(hal.11)
Pantang Menyerah“Sekeluarnya dari
ruangan, tiba-tiba Ianmerasa lega. Pasti gue bisa, gue nggakpernah mau nyerah…”
(hal.127)
Kreatif“…masih nerusin makannya, ngasih tahu rumus yang
dibanggakannya buatIndomie.” (hal.55)
Genta adalah seoarang leader diantara
mereka sehebat-hebatnya Genta adalah sosok yang baik hati, seorang aktivis
kampus. Adapun
karakternya sebagai berikut: Pantang menyerah“…dia
sendiri mengakui kalo Genta itu enggak pernah nyerah…”
(hal.140)
Perfeksionis“Genta emang orang yang sangat perfeksionis kalo udah
nyebur-nyebur ke wilayah customer intimacy…”
(hal.29)
Berjiwa Pemimpin“Sekarang aja…,
Genta langsung jawab pertanyaan ketiga temanya. Semuanyalangsung setuju,
semuanya gampang nurut sama Genta.” (hal.43)
o
Latar dan Suasana
Latar tempat :
ü Stasiun
kereta api
ü Stasiun
Lempuyang di Yogyakarya
ü Ranu
Pane
ü Ranu
Kumbolo
ü Puncak
Gunung Mahameru
Latar Waktu:
ü Pagi
hingga malam hari
“Matahari sore
masih tersisa sedikit…” (hal.206)
Latar Suasana :
ü Menggembirakan
ü Mengharukan
ü Menegangkan
o
Alur
Novel ini menggunakan alur maju dan alur mundur
artinya dalam cerita ini terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian di masa
akan datang. Alur novel ini menggunakan alur campuran,dimana penulis
menceritakan kejadian secara progresif yang diselingi flashback/ kejadian di
masa lalu.
Adapun alur novel 5cm adalah sebagai berikut:
Awal cerita dimulai saat
kelima sahabat sedang kumpul di Secret Garden, rumah Arial. Disini mereka
berlima sempat flashback tentang kejadian Ian mencari jati dirinya sebelum
akhirnya menjadi Ian yang sepenuhnya Ian. Saat itu mereka sampai pada titik
jenuh setelah 7 tahunselalu bersama, akhirnya Genta berinisiatif untuk berhenti
sejenak bertemu satu sama lain selama 3 bulan, semua temannya pun setuju.
Selama 3 bulan berpisah, banyak kejadian yang terjadi pada tiap orang, seperti
Ian yang akhirnya menyelesaikan skripsi, Riani yang sukses ditempat kerjanya,
Arial yang jatuh cinta sama Indy, Genta yang sukses jadi Event Organizer, dan
Zafran yang makin jatuh cinta sama Arinda.
Bagian tengah dari novel ini
adalah saat kelima sahabat ini ditambah Dinda
akhirnya bertemu kembali di
Stasiun Senen, 14 Agustus, untuk melakukan perjalanan mendaki ke tanah
tertinggi, puncak Mahameru. Perjalanan dimulai dari naik kereta Matarmaja, naik
Jip untuk ke Ranu Pane, bertemu Daniek salah satu pendaki setia Mahameru,
mendaki Mahameru, beristirahat di Ranu Kumbolo, perjalanan menuju puncak
ditemani pemandangan indah dan juga rintangan, hingga akhirnya mereka sampai di
tanah tertinggi pulauJawa, Puncak Mahameru, 17 Agustus, dan melakukan upacara
bendera dengan pendaki yang lainnya.Bagian akhir dari novel ini adalah saat
turun dari Puncak Mahameru, Genta memberanikan dirinya untuk mengungkapkan
segala rasa pada Riani, yang selama ini dipendam. Namun ternyata Riani memendam
rasapada Zafran, kekonyolan Zafran dan dunianya yang selalu bisa bikin Riani
tersenyum. Pada akhirnya cinta bukan untuk dimiliki karena Tuhan memberi apa
yang manusia butuhkan. Zafran menikah dengan Riani, Arial menikah dengan Indy,
Genta menikah dengan Citra, sahabat Riani di kantor, dan Ian yang akhirnya bisa
menikahi Happy Salma, wanita idamannya. Persahabatan mereka tidak pernah
berhenti, begitupula persahabatan anak-anak mereka.
o
Sudut Pandang
PandangDalam novel ini, sudut pandang yang digunakkan
penulis adalah orang ketiga serba tahu, dimana penulis bertindak sebagai
sutradara yang mengetahui segala perasaan maupun konflik batin yang dialami
para tokoh. Adapun buktinya sebagai berikut:“Batin
Riani pun angkat bicara, Genta… Genta…
Genta emang yang paling Riani buat Riani…” (hal.28)
o
Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel 5 cm yakni
bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sehingga mudah untuk dibaca dan
dipahami oleh pembaca khususnya di kalangan remaja.
o
Amanat
Amanat yang tersampaikan, Terimalah sahabat kita
dengan sepenuh hati dan apa adanya, baik kelebihan dan kekurangannya yang ada
pada diri sahabat kita. Karena tidak semua orang mempunyai kelebihan semata.
Unsur Ekstrinsik
o
Penulis
novel “5 cm” adalah Donny
Dhirgantoro.
o
Donny
Dhirgantoro adalah seorang penulis, yang memulai debutnya pada tahun 2005.
o
Donny
beragam islam.
o
Donny
hidup disekitar anak muda, yang membuat novel 5 cm menggunakan bahasa
sehari-hari khas ank muda.
o
Novel 5 cm adalah novel pertamanya.
o
Donny
Dhirgantoro adalah penulis yang handal, selain novel 5 cm, karyanya yang lain
adalah novel berjudul 2, yang juga menjadi
best seller.
4)
Kerangka
1. Identitas
2. Pendahuluan
3. Isi/sinopsis
4. Kerangka
5. Penutup
5)
Penutup
Novel ini sangat layak untuk diterbitkan, karena
memberi banyak inspirasi bagi kaum muda di seluruh Indonesia. Novel“5 cm”
benar-benar novel yang cocok bagi pelajar jaman sekarang, karena novel ini
mengajarkan kita tentang persahabatan yang erat dan kekuatan kerja keras. Novel
ini mengingatkan kita tidak perlu bukti dan hitungan, serta rumus-rumus yang
rumit untuk membuktikan kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan. Selain itu,
buku ini juga mengajarkan tentang bagaimana cara mewujudkan mimpi yang kita
punya.
Novel ini
memiliki banyak kelebihan. Namun bukan berarti novel ini tidak memiliki
kekurangan. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan novel ini :
o
Kelebihan
Kelebihan dari buku ini adalah ceritanya yang cukup
menarik penuh tantangan dan petualangan. Penulis menggunakan bahasa yang elegan
mudah dipahami dan alur ceritanya yang tidak membosankan sehingga menarik
pembaca untuk membaca buku ini hingga akhir.
Di dalam buku ini terdapat banyak kata-kata yang dapat
membuat kita terinspirasi. Dalam ceritanya diselipkan beberapa lagu yang sesuai
dengan suasana yang sedang dialami, sehingga membuat kita semakin terlarut
dalam cerita.
Ditambah dengan penggambaran setting latar waktu dan
latar tempat yang detail, namun tidak berlebihan seakan membuat kita seperti
ikut terlibat di dalamnya, seperti pejalanan mereka dari stasiun senen, Jakarta
sampai ke puncak Gunung Mahameru.
Pembaca bagaikan berada dalam situasi tersebut, merasakan
dinginnya Ranu Pane, Indahnya Ranu Kumbolo, Kisah mitisnya kalimati serta
menakjubnya puncak Mahameru. Pesa moral yang disampaikan pun sangat baik
sehingga memotuvasi pembaca agar dapat mengejar impian mereka dan membuat
menjadi kenyataan.
o
Kekurangan
Cerita akhir novel 5 cm ini walaupun berakhir dengan
happy ending, namun masih sedikit menggantung dan serasa begitu dipaksakan
dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut.
Ditambah lagi dengan keturunan mereka yang begitu sama
mewarisi sifat-sifat dari orang tuanya dan semuanya seumuran. Hal tersebut
menyebabkan pembaca sulit dalam membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang
menjadi bapak, mana yang masih muda dan mana yang anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar