Rabu, 21 Agustus 2019

Petualangan Mencari Harta Karun

Diceritakan ada 3 orang sahabat yang bernama Berry, Dandy, dan Taufiq atau biasa disingkat BeDa Tau. Saat sedang asyiknya berjalan, Taufiq terpeleset karena tidak sengaja kakinya menendang sebuah botol. Namun secara mengejutkan munculah seseorang dari botol tersebut yang membuat mereka bertiga kaget.
“Hahaha aku mengucapkan terima kasih pada kalian karena telah membebaskanku dari botol itu” kata Jin itu saat muncul dari botol. “Si…si… siapa kau ini?” Taufiq mengucapkan dengan nada kaget.
“Perkenalkan, aku adalah Jin dari Timur Tengah yang sudah 1000 tahun terperangkap di dalam botol itu” Jin itu membalas.
“1000 tahun dalam botol? Hahaha…. pantas saja wajahmu keriput” Berry tertawa.
“Betul sekali, badanmu juga seperti botol itu” Taufiq juga mengikuti.
“Jangan sembarangan ya? Walaupun aku ini jelek, tetapi setidaknya aku adalah Jin terkuat di muka bumi ini” Jin itu berkata dengan sombongnya.
“Penampilanmu sangat meragukan” ada keraguan di pikiran Dandy.
“Terserah kalian saja, percaya atau tidak percaya setidaknya aku berkata jujur. Berhubung kalian telah membebaskanku dari botol itu, aku akan memberikan kalian peta yang akan menunjukkan lokasi harta karun berada” Jin itu menjelaskan. “Apa kau bilang?” mereka bertiga kaget.
“Kalian tuli ya? Aku akan memberikan kalian peta harta karun” Jin itu memberikan peta harta karun kepada mereka.
“Aku sedikit ragu, apakah ini benar-benar peta harta karun?” Dandy seolah tidak percaya dengan omongan Jin.
“Tentu saja itu asli. Aku tidak mungkin berbohong. Percayalah bahwa itu benar-benar peta harta karun sungguhan” Jin itu berusaha jujur.
“Baiklah aku percaya dengan kata-katamu” Dandy akhirnya percaya.
“Tapi kalian tidak akan mudah mendapatkan harta karun tersebut, karena kalian akan menghadapi beberapa rintangan yang sulit hingga kalian benar-benar bisa sampai tujuan dengan selamat.” Jin itu kembali menjelaskan. “Sesulit apa pun rintangan yang akan kami lewati, kami yakin pasti bisa berhasil” Taufiq berkata dengan percaya diri yang tinggi. “Baiklah, sepertinya aku akan pergi dulu. Selamat berjuang. Semoga kalian berhasil. Selamat tinggal.” Jin itu mendadak menghilang dan membuat mereka bertiga kembali kebingungan.
Keesokkan harinya mereka bertiga sudah siap dengan membawa persiapan yang banyak hingga tas mereka terlihat begitu berat. Perjalanan pun dimulai dengan mengikuti denah yang terdapat pada peta tersebut. Tiga jam sudah mereka berjalan. Kini mereka berada di hutan dan akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat sejenak karena sejak awal mereka belum berhenti berjalan. “Teman-teman, sebaiknya kita istirahat dulu saja,” Dandy berkata dengan napas yang terengah-engah karena saking capeknya. “Ya sudah kita istirahat di bawah pohon itu saja,” Taufiq menyetujui.
Akhirnya mereka beristirahat dan memakan beberapa makanan dan minuman yang mereka bawa di dalam tas.
“Berr, kau makan banyak sekali, apa muat di dalam perutmu itu?” Taufiq bercanda.
“Tentu saja muat, tenagaku sudah habis karena perjalanan yang lama sekali. Jadi, aku harus mengisi banyak tenaga untuk melanjutkan perjalanan” Berry mulai kesal.
“Cepatlah selesaikan makanmu, perjalanan kita masih cukup jauh, mau berapa lama lagi kita istirahat?” Dandy mulai tidak sabaran.
“Siap, kapten!!!” dengan sedikit bercanda Berry menghormat layaknya prajurit.
Akhirnya mereka bertiga selesai istirahat dan akan melanjutkan perjalanan. Belum lama mereka berjalan tiba-tiba ada seekor harimau yang sedang kelaparan di hadapan mereka. Ketiganya pun ketakutan dan memutuskan untuk lari menghindari harimau tersebut. Namun apa yang terjadi? Harimau itu berhasil menangkap Berry yang terjatuh. “Teman-teman, tolong aku!!!” Berry sangat ketakutan. “Bagaimana ini, kita harus menyelamatkan Berry. Lihatlah harimau itu kelihatan lapar sekali, sepertinya dia akan memangsa Berry” Taufiq kebingungan.
“Kau lihat di sana, ada 2 tombak. Kita harus mengambilnya dan segera melawan harimau tersebut!” Dandy menyusun rencana. “Oke,” Taufiq menyetujui.
Dandy dan Taufiq pun mengambil tombak, mereka langsung berusaha melawan harimau tersebut. Harimau itu pun melepaskan Berry dan segera melawan mereka berdua. Harimau langsung berusaha menyerang, tapi beberapa kali gagal, dan untuk kesekian kalinya harimau berhasil menjatuhkan Dandy dan langsung mencengkeramnya. Taufiq pun segera menyerang dari belakang tetapi harimau tersebut gesit dan menendang Taufiq hingga terjatuh. Harimau tersebut akhirnya bersiap untuk memangsa Dandy, tapi tiba-tiba dari arah belakang Berry muncul dengan membawa tombak milik Taufiq yang tejatuh. Harimau tersebut tidak sadar dan akhirnya tertusuk oleh tombak yang dipegang Berry. Mereka pun selamat dan saling berpelukan.
“Terima kasih Berry, berkat kau aku selamat dari harimau itu” ucapan terima kasih muncul dari mulut Taufiq.
“Sama-sama, lagi pula kalian seperti itu juga karena berusaha menolongku” Berry merasa senang bisa menolong.
“Hebat kau, aku bangga denganmu Berry. Ayo kita lanjutkan perjalanan!” Taufiq memuji.
“Ayo…” Berry mengikuti.
Perjalanan dilanjutkan dengan penuh rasa lelah, tapi mereka tetap bersemangat untuk bisa mendapatkan harta karun yang mereka cari. Mereka tiba di pinggir sungai, menurut peta mereka harus menyeberangi sungai. Mereka kebingungan. “Bagaimana cara kita menyeberangi sungai, sedangkan kita melewatinya saja membutuhkan kendaraan?” Berry merasa kebingungan. Lama berpikir, tiba-tiba muncul seseorang dengan menggunakan perahu dari arah timur. Mereka pun memanggilnya untuk meminta bantuan dengan menumpang perahunya untuk mencapai daratan.
“Hei, Pak? Kemarilah kami butuh bantuan” ucapan Berry sangat keras sehingga Bapak itu mendengar dan langsung mendatangi mereka bertiga. “Ada perlu apa kalian memanggilku?” Bapak itu kebingungan.
“Kami butuh bantuan Bapak, supaya kami bisa ke daratan di depan dengan menumpang perahu Bapak. Bolehkah kami menumpang?” tanya Dandy. “Tentu saja boleh, lagi pula itu terlalu dekat, jadi tidak masalah bagi saya. Baiklah, kalau begitu ayolah naik ke perahu” Bapak itu membolehkan.
Mereka bertiga naik perahu dan langsung menuju ke daratan. Tak butuh waktu lama karena jaraknya hanya 20 meter.
“Sebelumnya terima kasih ya Pak atas bantuannya. Maaf juga sudah merepotkan Bapak” Dandy mengucapkan terima kasih atas bantuanya. “Oh, itu tidak masalah, saya justru senang bisa membantu kalian. Saya pergi dulu ya, sampai jumpa” Bapak itu merasa senang. “Sampai juga, Pak, hati-hati ya?” mereka bertiga serempak mengucapkanya.
Bapak itu akhirnya pergi meninggalkan mereka. Tiba saatnya mereka ke tempat yang dituju. Menurut peta, lokasi harta karun hampir sampai. Dengan semangat, mereka melanjutkan berjalanan walaupun terasa lelah tetapi mereka senang karena lokasi yang mereka tuju hampir sampai. Sampailah mereka ke lokasi yang dituju berdasarkan peta. Mereka pun sangat senang sekali saat mengetahui lokasi yang mereka tuju sudah sampai.
Tanda X pada peta menunjukkan kalau harta karunnya di dalam gua, mereka pun langsung masuk ke dalam gua itu. Gua itu gelap sehingga sulit sekali untuk mereka melihat dengan jelas. Untung saja Berry yang membawa banyak barang itu sempat membawa senter, jadi mereka bisa melewatinya tanpa harus menabrak sesuatu yang ada di depan. Mereka terus berjalan, tak sampai 10 menit mereka akhirnya menemukan tanda X di atas tanah.
“Ini dia tanda X yang kita cari” kata Berry bersemangat.
“Benar sekali, ayo kita gali!” Taufiq langsung menyuruh menggali.
Tanpa menunggu lama mereka akhirnya menggali tanah itu dengan alat seadanya. Setelah 15 menit menggali mereka akhirnya terlihat dengan jelas sebuah kotak yang sepertinya berisi harta karun. “Akhirnya kita mendapatkan harta karunya, cepat kita angkat ke atas” perintah Dandy. “Ayo…” kata Taufiq menyetujui.
Harta karun diangkat ke atas. Mereka terlihat kelelahan karena telah menggali tanahnya cukup lama. Meski begitu mereka senang, ternyata perjuangan mereka tidak sia-sia. Dibukalah kota tersebut dan apa yang terjadi. Ternyata yang ada di dalam kotak tersebut memang benar-benar harta karun yang berupa emas batangan maupun yang berbentuk koin dengan jumlah yang sulit untuk dihitung.
“Selesai sudah perjuangan kita mencari harta karun ini” Taufiq senang dengan hasil usaha mereka.
“Tak sia-sia kita mencarinya, ternyata benar apa yang dikatakan Jin waktu itu” Berry mengikuti.
“Oke kalau begitu kini saatnya kita pulang membawa harta ini” Dandy memerintah untuk membawa harta karun itu ke rumah. Mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah dengan membawa harta karun yang mereka temukan. Mereka mendadak kaya raya dan menjadi seseorang yang dermawan.
TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar