Senin, 26 Agustus 2019

contoh cerpen remaja


hai guys, jadi ini aku ceritanya lagi ada waktu kosong, aku iseng" buat cerpen, dan kisah ini terinspiratif dari drakor guys:3
Sebuah Rasa
          Di taman yang penuh dengan bunga, Anita sedang duduk di kursi taman seorang diri. Ia menikmati udara segar dan bau bunga yang wangi, ditemani kupu kupu yang berwarna warni juga kelinci yang melompat kesana kemari. Suara gemericik air yang bertabrakan dengan batu batu pinggiran sungai. Membuat Anita ingin tertidur disana. Tiba tiba terdengar suara bising “Anita, bangun Anita, ini sudah jam berapa ?, anak perempuan kok malasnya minta ampun !” dan suara itu sangat menganggu. Ternyata suara itu merupakan suara ibu Anita yang sedang membangunkannya karena jam sudah menunjukan pukul 06.00 pagi. Karena pagi ini Anita ada kelas Sastra dan Bahasa Inggrisnya.  
          Dengan cepat Anita bangun dari tempat tidurnya dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk bersiap berangkat kuliah. Ibu Anita hanya menggelengkan kepala melihat perilaku Anita, lalu ibu merapikan tempat tidur Anita yang berantakan. Kemudian ibu turun dari kamar Anita dan mempersiapkan sarapan untuk Anita.” Anita, cepat turun, ini sarapan kamu sudah siap.” Tak lama kemudian Anita keluar dari kamarnya dan langsung mengambil roti dan meminum susu yang telah dibuat ibu. Anita berpamitan dengan ibu, “ Sudah ibu, aku terlambat, aku langsung pergi saja ya, nanti aku makan di kantin saja. Assalmualaikum ibu,” dan langsung pergi berangakat kuliah naik angkutan umum.
          Di dalam angkutan umum itu sangat ramai orang dan saling berdesak desakan. Hal ini tampak biasa bagi orang orang yang tinggal di ibukota Jakarta. Suasana hati Anita yang sudah kacau karena bangun kesiangan ditambah berdesak-desakan di dalam angkutan semakin membuat hari Anita menjadi semakin kacau. Sesampainya di Universitas, ia juga terlambat masuk kelas pertamanya. Dan dosen yang mengampu kelasnya merupakan dosen yang ditakuti semua mahasiswa. Pastinya, jika ada mahasiswa yang terlambat saat di kelasnya, tidak akan pernah mendapat izin masuk di kelasnya. Anitapun memutuskan untuk pergi ke kantin, perutnya lapar karena tadi pagi ia hanya memakan sepotong roti dan susu. Sesampainya di kantin, ternyata kedua sahabatnya juga ada di sana. “ Loh, kalian. Kalian disini ngapain?”, tanya Anita kepada kedua temannya tersebut. “Saat kelas mau dimulai, dan kamu belum datang, kami langsung keluar dari kelas dan ke sini, karena kami tahu kamu akan telat”, jawab teman Anita yang bernama Yuri dan Tasya. Saat itu pula Anita berlari memeluk kedua temannya itu, “Tapi apa kalian ada maksud lain dari keluarnya kalian ke sini?”, sambung Anita. “Hehe, sebenarnya, kami mau minta traktiran sama kamu, karena kamu kemarin menang lomba melukis,” jawab Yuri. “Sudah kuduga!”, ucap Anita. “Okelah, untuk kali ini aku yang traktir untuk merayakan kemenanganku kemarin.” Sahut Anita.“ yeeeaa” teriak mereka berdua.
          Sampai kelasnya berakhir, mereka asik di kantin dan makan bersama. Sampailah waktu kelas kedua Anita dan teman temannya pagi ini, yaitu kelas seni melukis. Mereka hendak menuju ke kelas. Tetapi saat mereka ingin pergi, datang seorang mahasiswa bersama temannya ingin ke kantin. Anita tidak berkedip ketika berpapasan dengan mahasiswa tersebut. Mahasiswa tersebut memiliki wajah yang tampan, badan tinggi, kulit putih, dan berpakaian rapi. “ Anita, Anita, hey Anita, ayo kelasnya mau dimulai.” Ucap Tasya. “Iya, iya, tunggu aku.” Sahut Anita. Dalam perjalanan ke kelas Anita memikirkan siapa mahasiswa yang berpapasan dengan dia, dan mahasiswa jurusan apa ya dia?. Pelajaran seni melukis sedang dimulai dan dosen memberikan tugas untuk melukis suatu objek baik berupa patung, tanaman, hewan, ataupun tempat. Selama pelajaran berlangsung, Yuri melukis makanan kesukaannya yaitu pizza, Tasya melukis bunga mawar karena dia pecinta tanaman. Tetapi Anita melukis seorang lelaki, sontak dosen yang sedang berkeliling melihat gamabaran Anita, membicarakan gambaran Anita dengan mahasiswa lain, dan mahasiswa lain langsung meneriaki Anita. Anita merasa malu dan pipinya mulai memerah.
          Sehari dilalui Anita dengan rasa malu, karena datang kuliah terlambat, terlebih lagi diteriaki teman sekelas karena suka sama mahasiswa. Kelas berakhir dan Anita pulang ke rumah naik busway. Sekitar jam 15.00 Anita sampai di rumah. Sepanjang perjalanan Anita masih memikirkan mahasiswa tersebut, “Siapa ya, mahasiswa yang tampan itu ?”. Saat pemberhentian terakhir dari busway sudah diberitahukan, tetapi karena Anita melamun, ia melewatkan jalur rumahnya. Akhirnya dia kembali ke rumah naik taksi. Dan hal itu membuat uang jajannya untuk besok habis untuk membayar taksi yang mahal. Sampailah Anita di rumah pukul 18.00. Sesampai di pintu rumah Anita dihadang oleh ibunya dan ditanyai mengapa ia pulang terlambat. “ Anita, kenapa kamu pulang terlambat hari ini, kemana kamu pergi setelah kuliah?”, tanya ibu Anita. “Maaf bu, sebenarnya aku tadi pulang dari kampus jam 15.00 dan aku pulang dengan naik busway, tapi karena aku tadi di busway melamun, aku tidak melihat tempat pemberhentian di jalur rumah kita. Jadi aku naik taksi untuk kembali pulang ke rumah.”, penjelasan Anita kepada ibunya. “Sudah, kamu naik ke kamar kamu, terus mandi, lalu turun untuk makan malam.” sahut ibu Anita. “ Baik bu, Anita minta maaf ya bu,” ucap Anita.
          Saat di kamar Anita langsung berbaring di tempat tidurnya dan berpikir betapa banyaknya kesalahan yang ia buat pada hari ini. Lalu, ia segera berdiri karena mendengar suara ibunya memanggil, dan ia langsung mengambil handuk untuk mandi. Setelah mandi Anita langsung mengambil air wudlu untuk sholat Maghrib. Dalam sholatnya, ia berdo’a untuk kebaikan dalam hidupnya. Setelah selesai sholat Anita langsung turun dari kamar dan bersiap untuk makan malam bersama ibunya. Dan Anita bertanya kepada ibunya, “Bu, kapan ayah selesai mengerjakan proyeknya di Surabaya?, ini kan sudah satu minggu bu, “. “Iy, sabar saja nanti ayah juga akan pulang.” Jawab ibu. Anita merupakan anak yang dimanjakan ayahnya karena merupakan anak satu satunya. Anita merasa bosan jika ayahnya tidak ada di rumah, tidak ada teman bercanda dan berbagi cerita. Hari ini merupakan hari yang menjengkelkan bagi Anita, karena hari ini diawali dengan hal buruk hingga sampai malam dia tidak bisa tidur karena memikirkan siapa mahasiswa itu dan dia sangat merindukan ayahnya.
          Keesokan harinya Anita bangun pagi pagi untuk berngkat lebih awak ke kampus untuk mencari informasi tentang mahasiswa tersebut. Ia mendatangi ruang informasi, dan akhirnya dia menemukan informasi tentang siapa mahasiswa tersebut. Ternyata mahasiswa tersebut namanya Rendi, dia anak dari jurusan kedokteran dan ia mengikuti ekstrakurikuler basket. Anita langsung merasa sangat senang karena sudah mengetahui informasi tentang mahasiswa tersebut. Dia menuju ke kantin karena pagi ini dia belum sarapan karena berangkat pagi pagi untuk mencari informasi tersebut. Sambil ia menunggu teman baiknya Yuri dan Tasya datang, ia mencari akun facebook dan instagram dari Rendi. Tak berapa lama kemudian, Yuri dan Tasya datang ke kantin karena Anita yang memberi tahu kalau dirinya sedang di kantin. Tetapi, Anita tidak menceritakan kalau dia menyukai Rendi kepada Yuri dan Tasya. Untuk saat ini dia masih malu untuk menceritakan hal ini kepada mereka. Mereka masuk ke kelas bersama, dan wajah Anita terlihat sangat memerah. Hal ini membuat para sahabat heran dan bertanya. “ Hey Anita, kamu kenapa sih, dari tadi di kantin senyum senyum sendiri.” kata Tasya. “Anita, Anita” teriak Yuri mengagetkan Anita. Sontak Anita terkejut. “ Eh iya, ada apa Yuri, manggil aku kok kenceng banget suaranya.?”, sahut Anita. “ Eh, yang ada itu kamu diajak bicara dari tadi kok nggak jawab,” jawab Yuri dengan nada kesal. “Ooo, gitu ya, maaf deh, soalnya aku nggak denger tadi, ayo kita ke kelas.”
          Sesampainya di kelas, Anita langsung duduk, mengeluarkan bukunya. Tak berapa lama kemudian, dosen masuk ke dalam kelas dan kelas dimulai. Selama pelajaran, memang benar Anita mengeluarkan buku, tetapi bukan untuk dibaca, malah dicorat coret gambar wajah mahasiswa tersebut. Sampai kelas berakhir Anita tidak menegtahui apa yang dibahas oleh dosen tadi. Yuri dan Tasya langsung menghampiri Anita, dan melihat coretan wajah lelaki di buku Anita. Seketika , Yuri dan Tasya menarik Anita dan membawanya ke taman. Yuri memarahi Anita karena ia sudah tidak jujur kepada merekan kalau Anita sekarang sedang suka sama seseorang.” Emt, sebenarnya aku mau cerita sama kaliyan, tapi aku takut kalau aku akan dicuekin sama mahasiswa tersebut.” penejelasan Anita. “Oke, tapi apa kamu sudah tahu, siapa lelaki itu?”, sahut Tasya. “Sudah,” jawab Anita. Dengan rasa penasaran Yuri dan Tasya bertanya tentang mahasiswa tersebut. Akhirnya Tasya menceritakan siapa itu Rendi dan dia dari kejurusan mana kepada Yuri dan Tasya. Yuri dan Tasya sangat senang mendengar hal ini, karena akhirnya sahabat mereka mengungkapkan orang yang disukainya. Anita termasuk orang tidak terbiasa mengungkapkan hal hal pribadi kepada orang lain. Dan Anita terkenal sebagai seorang gadis yang tidak pernah berpacaran. Tetapi Anita meminta agar mereka tidak mengungkapkan hal ini kepada orang lain selama dia berusaha untuk mendapatkan hati Rendi.
          Saat di rumah Anita  mencoba memberikan pesan kepada Rendi untuk pendekatan . Anita ini merupakan seorang wanita yang pemberani ya, karena dia berani chat duluan dan ngajak kenalan duluan. Awalnya Rendi tidak menjawab chat dari Anita, dan hal itu membuat Anita pesimis. Beberapa hari ia mencoba chat duluan, tapi masih tidak dibalas. Hingga pada suatu hari setelah kuliah selesai, ia memberanikan diri menemui Rendi di lapangan basket, tetapi ia tidak berani berjumpa, ia hanya melihat dari kejauhan. Setelah dia melihat Rendi yang sedang bermain bola dengan teman temannya, dia mau pulang. Tetapi saat mau pulang, ada salah seorang teman Rendi yang berteriak, “hey kamu siapa?, apa yang kamu lakukan disini?”. Karena Anita merasa takut, dia langsung pergi menunggalkan lapangan basket. Keesokan harinya, karena Anita tidak memiliki kelas, dia berniat untuk pergi ke tempat kuliahnya Rendi. Dia disana berangkat bersama Tasya, karena Tasya itu anaknya kalem, lain Yuri yang lebih cerewet. Mereka pergi bersama, sesampainya di tempat, mereka mencoba mencari dimana Rendi berada., tetapi mereka tidak menemukannya. Akhirnya mereka pergi ke kantin untuk membeli minuman karena haus berkeliling universitas.
          Tanpa  mereka sadari, ternyata Rendi dan temannya juga berada di kantin sedang berkumpul bersama. Anita dan Tasya langsung terkejut melihat ada Rendi dan teman temannya disana. Salah satu teman Rendi mengetahui ada Anita dan menghampiri Anita.” Kamu yang kemarin datang ke lapangan basket waktu kita latihan kan dan kamu selalu memperhatikan Rendi,?”, tanya salah satu teman Rendi yang bernama Dito. Anita hanya diam dan malahan Tasya yang berbicara. “Iya, benar memangnya kenapa kalau Anita kemarin datang ke lapangan basket, tidak boleh ya?”. “Enggak kok. Cuma aneh aja, kemarin dia datang, ngelihatin kita main, lalu saat aku tanya malah pergi begitu aja.” jawab Dito dengan nada takut kepada Tasya. Rendi yang hanya diam berdiri meliha Anita yang sedang tertunduk. Akhirnya Anita dan Tasya pergi dari kantin dan ingin pergi dari universitas tersebut. Tetapi, saat akan keluar gerbang, tiba tiba Dito datang dan menghadang Anita dan Tasya. Dito minta maaf karena perilakunya di kantin tadi kepada Anita. Anita memaafkan Dito, tetapi tidak dengan Tasya yang masih mengomel terhadap Dito. Tetapi hal ini malah membuat Dito merasa jatuh cinta kepada Anita. Dito mengajukan permintaan untuk mereka agar mau menerima ajakan makan siang bersama sebagai permohonan minta maaf. Mereka menyetujuinya, dan Tasya memberikan nomor teleponnya kepada Dito untuk memberitahukannya kapan, dimana tempat untuk perjanjian tersebut.
          Sejak saat itu, Anita tidak pernah chat Rendi, dan tidak pernah melihat bagaimana keadaan Rendi. Dia merasa sedih dan malu saat terakhir bertemu Rendi. Dia sering murung di kelas, tidak pernah tersenyum,  jarang berbicara, bahkan jarang berkumpul bersama sahabatnya. Hal ini membuat para sahabatnya khawatir akan keadaan Anita di kelas. Bahkan saat ayahnya pulang dari luar kota, Anita tidak sebahagia dulu, hal ini juga membuat bingung ayahnya. Mungkin hal ini karena Anita terlalu jelas menunjukan perasaannya kepada Rendi, dan semua teman temannya mengetahuinya. Pada suatu hari, Dito menepati janjinya untuk mengajak Tasya dan Anita  makan siang disebuah mall. Saat Tasya dan Anita sudah sampai disana, mereka dikejutkan karena ada Rendi juga disana yang diajak Dito. Dito dan Tasya meninggalkan Rendi dan Anita sendiri di sana untuk berbicara secara pribadi. Rendi mengawali pembicaraan,”Anita, sebelumnya aku minta maaf, karena sudah pernah mengabaikanmu dulu waktu kamu chat aku, dan buat kamu malu di depan teman temanmu, sebenarnya bukan itu maksud aku. Aku ini orangnya emang cuek, apalagi soal wanita. Tapi semenjak aku bertemu sama kamu, aku juga suka sama kamu dan selama beberapa hari ini aku berpikir apakah itu benar?”,penjelasan dari Rendi. Anita mulai mengangkat kembali kepalanya yang selalu menunduk dan ada sedikit senyum di wajahnya. “Jadi maksud aku ke sini aku mau minta maaf soal kemarin dan aku mau kamu jadi teman dekat aku?”. Anita langsung tersenyum bahagia, mendengar ucapan Rendi. “ Rendi, ternyata cintaku tidak bertepuk sebelah tangan ya, “ ucap Anita. Seketika Rendi langsung memeluk Anita, dan Anita meneteskan air mata kebahagiaan.
          Lain cerita dengan Tasya dan Dito, saat mereka meninggalkan Anita dan Rendi, mereka pergi ke kedai kopi, Dito mulai pembicaraan dengan Tasya. “Em, kamu kuliah dijurusan apa,?”,tanya Dito. “ Aku, aku ambil jurusan Sastra dan Bahasa Inggris, sama seperti Anita.”,jawab Tasya. “Jadi, kamu dan Anita temenan udah lama ya?,” tanya Dito lagi. “ Nggak, saat penerimaan mahasiswa baru aku datang terlambat dan saat itu Anita dan Yuri juga datang terlambat, jadi kami bertiga dihukum oleh kakak kelas, dan sejak saat itu kami selalu bertiga hingga saat ini.”jelas Tasya. “ Gitu ya, pantes kalian selalu kompak selama ini.” sahut Dito. “Iya, eh, udah sore nih, aku harus bertemu Aita dan harus pulang, takutnya nati kesorean pulangnya.” Kata Tasya. Mereka berdua kembali ke tempat mereka meninggalkan Anita da Rendi. Saat mereka sampai mereka terherankan melihat Anita dan Rendi berbicara seperti sebuah pasangan. “Nit, pulang yuk, udah sore nih,” kata Tasya. “Oh ya, gimana kalian ?”, sambung Tasya. Dengan wajah malu Anita menarik tangan Tasya dan berkata,”Nanti aku ceritain, ayo pulang.” Anita dan Tasya pulang dan bersamaan dengan Rendi dan Dito juga akan pulang. Setelah Anita dan Tasya masuk ke dalam taksi, Tasya menanyakan soal Anita dan Rendi,”Nit, gimana?”,tanya Tasya. “Gimana apanya,?” sahut Anita. “Soal kamu dan Rendi.”Sebenarnya tadi itu Rendi ngungkapin perasaannya sama aku, jadi tadi kami itu ngungkapin perasaan satu sama lain.” penjelasan dari Anita. “Serius kamu, selamat ya,” ucap bahagia dari Tasya.
          Hari hari dilalui mereka sebagai sepasang kekasih layaknya pasangan lain. Mereka menjalin hubungan hampir tiga tahun lamanya. Mereka saling mendukung terhadap pendidikan mereka, hingga pada semester terakhir kuliah dan mereka akan wisuda. Dan pada suatu hari Anita ingin membuat kejuatan untuk Rendi,” Hallo, Rendi tolong aku, aku sekarang kecelakaan dan aku masuk rumah sakit, sekarang aku butuh kamu.” Ucap Anita. Setelah mendengar semua itu Rendi langsung pergi ke rumah sakit , dan saat sampai di taman yang terletak di depan  rumah sakit, Rendi dihadang oleh seorang wanita yang menutupi wajahnya. Rendi mencoba melewati wanita tersebut, tetapi wanita tersebut tetap menghalangi jalan Rendi, Rendi semakin kesal dengan wanita tersebut dan akhirnya, wanita tersebut mengejutkan Rendi dan ternyata wanita tersebut merupakan Anita yang ingin memberikan kejuatan ulang tahun hubunga  mereka, diapun sudah membawa kue untuk mereka tiup bersama sama. Tetapi hal itu malah membuat Rendi marah.” Kamu pikir ini lucu ya, kamu pikir ini yang dinamakan sebuah kejutan, dan kamu pikir aku senang dengan semua ini. Sikap kamu ini kayak anak kecil, tau nggak?, aku kecewa banget sama kamu.” Rendi meninggalkan Anita dan pergi begitu saja. Anita tidak bisa menjelaskan apa apa kepada Rendi, karena Rendi tadi sangat marah dan ia hanya bisa menangis, dia duduk di kursi taman dan meratapi kesalahan yang telang ia perbuat. Dia terus menangis. Tetapi tiba tiba, ada seseorang datang dari belakang bermain gitar dan menyanyikan sebuah lagu  yang merupakan lagu kesukaan Anita dan Rendi selama menjadi sepasang kekasih. Anita langsung merdiri dan melihat ke belakang. Ternyata itu merupakan Rendi yang datang untuk memberikan kejutan kepada Anita karena hari ini adalah hari ulang tahun hubungan mereka. “ Happy Anniversary Anita, maaf tadi aku marah marah sama kamu, aku hanya ingin memberikan kejutan yang special sama kamu.”  Rendi memberikan seikat bungan kepada Anita. Anita yang terdiam diri, langsung berlari memeluk Rendi dan mengatakan kalau dia sangat mencintai Rendi, dan tidak ingin kehilangan Rendi. “Aku punya satu hadiah special lagi,tapi akanaku berikan padamu besok malam saat kita di perayaan kelulusan. Anita dengan wajah penasaran memikirkan apa hadiah yang akan diberikan rendi kepadanya.
          Keesokan harinya, Anita dan Rendi hari dalam acara wisuda kelulusan mereka. Semua orang tua datang untuk mendampingi putra putrinya yang diwisuda. Termasuk orang tua Anita yang hadir dalam peristiwa tersebut, Anita merasa sangat bahagia akhirnya dia bisa membahagiakan kedua orang tuanya dengan melihat senyum yang sangat indah di wajah ayah ibunya saat melihat putri mereka menyelesaikan pendidikannya. Hari berganti malam, saatnya Rendi memberikan hadiah special kepada Anita. Rendi menjemput Anita di rumahnya dan mengajaknya ke taman kota. Disana rendi mulai berbicara dengan mengucapkan selamat kepada Anita karenan kelulusannya, begitu jugak Anita yang mengucapkan selamat kepada Rendi karena kelulusannya. Dan Rendi memberikan sebuah kotak dan berkata ”Ini hadiah yang telah aku janjikan kepada kamu, kamu boleh buka hadiah ini. “ Anita membukan kotak tersebut dan di dalamnya hanya ada sebuak foto lama dan surat surat lama. “ Ini apa Ren, inikan foto temen temen SMP ku waktu aku sekolah di Yogyakarta ?”. Sebenarnya, aku ini adalah Rendi teman satu kelasmu dulu waktu kamu SMP. Aku dulu, waktu SMP sudah suka sama kamu, tapi aku nggak berani ngungkapin perasaanku ke kamu, karena aku dulu itu gendut, jelek, pasti kamu nggak suka sama aku. Setiap aku menulis surat untuk kamu, aku nggak berani memberikan surat itu ke kamu, jadi aku simpen deh surat itu, aku kumpulin hingga sebanyak ini,” Anita yang mendengar ucapan Rendi Hanya terdiam dan ingin meneteskan air mata terharu karena lelaki yang ia sukai saat kuliah ternya lelaki yang menyukainya sejak saat SMP dan mengajak keluarganya pindah ke Jakarta untuk menyusul Anita, yang saat itu pindah ke Jakarta karena urusan kerja ayahnya. Anita langsung berlari memeluk Rendi, dan Rendi berbisik di telinga Anita ”Terimakasih Anita, karena kamu aku berubah menjadi lebih baik sekarang, kau lah penyemangat dalam hidupku untuk meraih apa yang aku impikan, sekali lagi, terimakasih Anita,”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar