hai guys, jadi ini aku ceritanya lagi ada waktu kosong, aku iseng" buat cerpen, dan kisah ini terinspiratif dari drakor guys:3
Sebuah Rasa
Di taman yang
penuh dengan bunga, Anita sedang duduk di kursi taman seorang diri. Ia
menikmati udara segar dan bau bunga yang wangi, ditemani kupu kupu yang
berwarna warni juga kelinci yang melompat kesana kemari. Suara gemericik air
yang bertabrakan dengan batu batu pinggiran sungai. Membuat Anita ingin
tertidur disana. Tiba tiba terdengar suara bising “Anita, bangun Anita, ini
sudah jam berapa ?, anak perempuan kok malasnya minta ampun !” dan suara itu
sangat menganggu. Ternyata suara itu merupakan suara ibu Anita yang sedang
membangunkannya karena jam sudah menunjukan pukul 06.00 pagi. Karena pagi ini
Anita ada kelas Sastra dan Bahasa Inggrisnya.
Dengan cepat
Anita bangun dari tempat tidurnya dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk
bersiap berangkat kuliah. Ibu Anita hanya menggelengkan kepala melihat perilaku
Anita, lalu ibu merapikan tempat tidur Anita yang berantakan. Kemudian ibu
turun dari kamar Anita dan mempersiapkan sarapan untuk Anita.” Anita, cepat
turun, ini sarapan kamu sudah siap.” Tak lama kemudian Anita keluar dari
kamarnya dan langsung mengambil roti dan meminum susu yang telah dibuat ibu.
Anita berpamitan dengan ibu, “ Sudah ibu, aku terlambat, aku langsung pergi
saja ya, nanti aku makan di kantin saja. Assalmualaikum ibu,” dan langsung
pergi berangakat kuliah naik angkutan umum.
Di dalam
angkutan umum itu sangat ramai orang dan saling berdesak desakan. Hal ini
tampak biasa bagi orang orang yang tinggal di ibukota Jakarta. Suasana hati
Anita yang sudah kacau karena bangun kesiangan ditambah berdesak-desakan di
dalam angkutan semakin membuat hari Anita menjadi semakin kacau. Sesampainya di
Universitas, ia juga terlambat masuk kelas pertamanya. Dan dosen yang mengampu
kelasnya merupakan dosen yang ditakuti semua mahasiswa. Pastinya, jika ada
mahasiswa yang terlambat saat di kelasnya, tidak akan pernah mendapat izin masuk
di kelasnya. Anitapun memutuskan untuk pergi ke kantin, perutnya lapar karena
tadi pagi ia hanya memakan sepotong roti dan susu. Sesampainya di kantin,
ternyata kedua sahabatnya juga ada di sana. “ Loh, kalian. Kalian disini
ngapain?”, tanya Anita kepada kedua temannya tersebut. “Saat kelas mau dimulai,
dan kamu belum datang, kami langsung keluar dari kelas dan ke sini, karena kami
tahu kamu akan telat”, jawab teman Anita yang bernama Yuri dan Tasya. Saat itu
pula Anita berlari memeluk kedua temannya itu, “Tapi apa kalian ada maksud lain
dari keluarnya kalian ke sini?”, sambung Anita. “Hehe, sebenarnya, kami mau
minta traktiran sama kamu, karena kamu kemarin menang lomba melukis,” jawab
Yuri. “Sudah kuduga!”, ucap Anita. “Okelah, untuk kali ini aku yang traktir
untuk merayakan kemenanganku kemarin.” Sahut Anita.“ yeeeaa” teriak mereka
berdua.
Sampai kelasnya
berakhir, mereka asik di kantin dan makan bersama. Sampailah waktu kelas kedua
Anita dan teman temannya pagi ini, yaitu kelas seni melukis. Mereka hendak
menuju ke kelas. Tetapi saat mereka ingin pergi, datang seorang mahasiswa
bersama temannya ingin ke kantin. Anita tidak berkedip ketika berpapasan dengan
mahasiswa tersebut. Mahasiswa tersebut memiliki wajah yang tampan, badan
tinggi, kulit putih, dan berpakaian rapi. “ Anita, Anita, hey Anita, ayo
kelasnya mau dimulai.” Ucap Tasya. “Iya, iya, tunggu aku.” Sahut Anita. Dalam
perjalanan ke kelas Anita memikirkan siapa mahasiswa yang berpapasan dengan
dia, dan mahasiswa jurusan apa ya dia?. Pelajaran seni melukis sedang dimulai
dan dosen memberikan tugas untuk melukis suatu objek baik berupa patung,
tanaman, hewan, ataupun tempat. Selama pelajaran berlangsung, Yuri melukis
makanan kesukaannya yaitu pizza, Tasya melukis bunga mawar karena dia pecinta
tanaman. Tetapi Anita melukis seorang lelaki, sontak dosen yang sedang
berkeliling melihat gamabaran Anita, membicarakan gambaran Anita dengan
mahasiswa lain, dan mahasiswa lain langsung meneriaki Anita. Anita merasa malu
dan pipinya mulai memerah.
Sehari dilalui
Anita dengan rasa malu, karena datang kuliah terlambat, terlebih lagi diteriaki
teman sekelas karena suka sama mahasiswa. Kelas berakhir dan Anita pulang ke
rumah naik busway. Sekitar jam 15.00 Anita sampai di rumah. Sepanjang
perjalanan Anita masih memikirkan mahasiswa tersebut, “Siapa ya, mahasiswa yang
tampan itu ?”. Saat pemberhentian terakhir dari busway sudah diberitahukan,
tetapi karena Anita melamun, ia melewatkan jalur rumahnya. Akhirnya dia kembali
ke rumah naik taksi. Dan hal itu membuat uang jajannya untuk besok habis untuk
membayar taksi yang mahal. Sampailah Anita di rumah pukul 18.00. Sesampai di
pintu rumah Anita dihadang oleh ibunya dan ditanyai mengapa ia pulang
terlambat. “ Anita, kenapa kamu pulang terlambat hari ini, kemana kamu pergi
setelah kuliah?”, tanya ibu Anita. “Maaf bu, sebenarnya aku tadi pulang dari
kampus jam 15.00 dan aku pulang dengan naik busway, tapi karena aku tadi di
busway melamun, aku tidak melihat tempat pemberhentian di jalur rumah kita.
Jadi aku naik taksi untuk kembali pulang ke rumah.”, penjelasan Anita kepada
ibunya. “Sudah, kamu naik ke kamar kamu, terus mandi, lalu turun untuk makan
malam.” sahut ibu Anita. “ Baik bu, Anita minta maaf ya bu,” ucap Anita.
Saat di kamar
Anita langsung berbaring di tempat tidurnya dan berpikir betapa banyaknya
kesalahan yang ia buat pada hari ini. Lalu, ia segera berdiri karena mendengar
suara ibunya memanggil, dan ia langsung mengambil handuk untuk mandi. Setelah
mandi Anita langsung mengambil air wudlu untuk sholat Maghrib. Dalam sholatnya,
ia berdo’a untuk kebaikan dalam hidupnya. Setelah selesai sholat Anita langsung
turun dari kamar dan bersiap untuk makan malam bersama ibunya. Dan Anita
bertanya kepada ibunya, “Bu, kapan ayah selesai mengerjakan proyeknya di
Surabaya?, ini kan sudah satu minggu bu, “. “Iy, sabar saja nanti ayah juga
akan pulang.” Jawab ibu. Anita merupakan anak yang dimanjakan ayahnya karena
merupakan anak satu satunya. Anita merasa bosan jika ayahnya tidak ada di
rumah, tidak ada teman bercanda dan berbagi cerita. Hari ini merupakan hari
yang menjengkelkan bagi Anita, karena hari ini diawali dengan hal buruk hingga
sampai malam dia tidak bisa tidur karena memikirkan siapa mahasiswa itu dan dia
sangat merindukan ayahnya.
Keesokan
harinya Anita bangun pagi pagi untuk berngkat lebih awak ke kampus untuk
mencari informasi tentang mahasiswa tersebut. Ia mendatangi ruang informasi,
dan akhirnya dia menemukan informasi tentang siapa mahasiswa tersebut. Ternyata
mahasiswa tersebut namanya Rendi, dia anak dari jurusan kedokteran dan ia
mengikuti ekstrakurikuler basket. Anita langsung merasa sangat senang karena
sudah mengetahui informasi tentang mahasiswa tersebut. Dia menuju ke kantin
karena pagi ini dia belum sarapan karena berangkat pagi pagi untuk mencari informasi
tersebut. Sambil ia menunggu teman baiknya Yuri dan Tasya datang, ia mencari
akun facebook dan instagram dari Rendi. Tak berapa lama kemudian, Yuri dan
Tasya datang ke kantin karena Anita yang memberi tahu kalau dirinya sedang di
kantin. Tetapi, Anita tidak menceritakan kalau dia menyukai Rendi kepada Yuri
dan Tasya. Untuk saat ini dia masih malu untuk menceritakan hal ini kepada
mereka. Mereka masuk ke kelas bersama, dan wajah Anita terlihat sangat memerah.
Hal ini membuat para sahabat heran dan bertanya. “ Hey Anita, kamu kenapa sih,
dari tadi di kantin senyum senyum sendiri.” kata Tasya. “Anita, Anita” teriak
Yuri mengagetkan Anita. Sontak Anita terkejut. “ Eh iya, ada apa Yuri, manggil
aku kok kenceng banget suaranya.?”, sahut Anita. “ Eh, yang ada itu kamu diajak
bicara dari tadi kok nggak jawab,” jawab Yuri dengan nada kesal. “Ooo, gitu ya,
maaf deh, soalnya aku nggak denger tadi, ayo kita ke kelas.”
Sesampainya di
kelas, Anita langsung duduk, mengeluarkan bukunya. Tak berapa lama kemudian,
dosen masuk ke dalam kelas dan kelas dimulai. Selama pelajaran, memang benar
Anita mengeluarkan buku, tetapi bukan untuk dibaca, malah dicorat coret gambar
wajah mahasiswa tersebut. Sampai kelas berakhir Anita tidak menegtahui apa yang
dibahas oleh dosen tadi. Yuri dan Tasya langsung menghampiri Anita, dan melihat
coretan wajah lelaki di buku Anita. Seketika , Yuri dan Tasya menarik Anita dan
membawanya ke taman. Yuri memarahi Anita karena ia sudah tidak jujur kepada
merekan kalau Anita sekarang sedang suka sama seseorang.” Emt, sebenarnya aku
mau cerita sama kaliyan, tapi aku takut kalau aku akan dicuekin sama mahasiswa
tersebut.” penejelasan Anita. “Oke, tapi apa kamu sudah tahu, siapa lelaki
itu?”, sahut Tasya. “Sudah,” jawab Anita. Dengan rasa penasaran Yuri dan Tasya
bertanya tentang mahasiswa tersebut. Akhirnya Tasya menceritakan siapa itu
Rendi dan dia dari kejurusan mana kepada Yuri dan Tasya. Yuri dan Tasya sangat
senang mendengar hal ini, karena akhirnya sahabat mereka mengungkapkan orang
yang disukainya. Anita termasuk orang tidak terbiasa mengungkapkan hal hal
pribadi kepada orang lain. Dan Anita terkenal sebagai seorang gadis yang tidak
pernah berpacaran. Tetapi Anita meminta agar mereka tidak mengungkapkan hal ini
kepada orang lain selama dia berusaha untuk mendapatkan hati Rendi.
Saat di rumah
Anita mencoba memberikan pesan kepada Rendi
untuk pendekatan . Anita ini merupakan seorang wanita yang pemberani ya, karena
dia berani chat duluan dan ngajak kenalan duluan. Awalnya Rendi tidak menjawab
chat dari Anita, dan hal itu membuat Anita pesimis. Beberapa hari ia mencoba
chat duluan, tapi masih tidak dibalas. Hingga pada suatu hari setelah kuliah
selesai, ia memberanikan diri menemui Rendi di lapangan basket, tetapi ia tidak
berani berjumpa, ia hanya melihat dari kejauhan. Setelah dia melihat Rendi yang
sedang bermain bola dengan teman temannya, dia mau pulang. Tetapi saat mau
pulang, ada salah seorang teman Rendi yang berteriak, “hey kamu siapa?, apa
yang kamu lakukan disini?”. Karena Anita merasa takut, dia langsung pergi
menunggalkan lapangan basket. Keesokan harinya, karena Anita tidak memiliki
kelas, dia berniat untuk pergi ke tempat kuliahnya Rendi. Dia disana berangkat
bersama Tasya, karena Tasya itu anaknya kalem, lain Yuri yang lebih cerewet.
Mereka pergi bersama, sesampainya di tempat, mereka mencoba mencari dimana
Rendi berada., tetapi mereka tidak menemukannya. Akhirnya mereka pergi ke
kantin untuk membeli minuman karena haus berkeliling universitas.
Tanpa mereka sadari, ternyata Rendi dan temannya
juga berada di kantin sedang berkumpul bersama. Anita dan Tasya langsung terkejut
melihat ada Rendi dan teman temannya disana. Salah satu teman Rendi mengetahui
ada Anita dan menghampiri Anita.” Kamu yang kemarin datang ke lapangan basket
waktu kita latihan kan dan kamu selalu memperhatikan Rendi,?”, tanya salah satu
teman Rendi yang bernama Dito. Anita hanya diam dan malahan Tasya yang
berbicara. “Iya, benar memangnya kenapa kalau Anita kemarin datang ke lapangan
basket, tidak boleh ya?”. “Enggak kok. Cuma aneh aja, kemarin dia datang,
ngelihatin kita main, lalu saat aku tanya malah pergi begitu aja.” jawab Dito
dengan nada takut kepada Tasya. Rendi yang hanya diam berdiri meliha Anita yang
sedang tertunduk. Akhirnya Anita dan Tasya pergi dari kantin dan ingin pergi
dari universitas tersebut. Tetapi, saat akan keluar gerbang, tiba tiba Dito
datang dan menghadang Anita dan Tasya. Dito minta maaf karena perilakunya di
kantin tadi kepada Anita. Anita memaafkan Dito, tetapi tidak dengan Tasya yang
masih mengomel terhadap Dito. Tetapi hal ini malah membuat Dito merasa jatuh
cinta kepada Anita. Dito mengajukan permintaan untuk mereka agar mau menerima
ajakan makan siang bersama sebagai permohonan minta maaf. Mereka menyetujuinya,
dan Tasya memberikan nomor teleponnya kepada Dito untuk memberitahukannya
kapan, dimana tempat untuk perjanjian tersebut.
Sejak saat itu,
Anita tidak pernah chat Rendi, dan tidak pernah melihat bagaimana keadaan
Rendi. Dia merasa sedih dan malu saat terakhir bertemu Rendi. Dia sering murung
di kelas, tidak pernah tersenyum, jarang
berbicara, bahkan jarang berkumpul bersama sahabatnya. Hal ini membuat para
sahabatnya khawatir akan keadaan Anita di kelas. Bahkan saat ayahnya pulang
dari luar kota, Anita tidak sebahagia dulu, hal ini juga membuat bingung
ayahnya. Mungkin hal ini karena Anita terlalu jelas menunjukan perasaannya
kepada Rendi, dan semua teman temannya mengetahuinya. Pada suatu hari, Dito
menepati janjinya untuk mengajak Tasya dan Anita makan siang disebuah mall. Saat Tasya dan
Anita sudah sampai disana, mereka dikejutkan karena ada Rendi juga disana yang
diajak Dito. Dito dan Tasya meninggalkan Rendi dan Anita sendiri di sana untuk
berbicara secara pribadi. Rendi mengawali pembicaraan,”Anita, sebelumnya aku
minta maaf, karena sudah pernah mengabaikanmu dulu waktu kamu chat aku, dan
buat kamu malu di depan teman temanmu, sebenarnya bukan itu maksud aku. Aku ini
orangnya emang cuek, apalagi soal wanita. Tapi semenjak aku bertemu sama kamu,
aku juga suka sama kamu dan selama beberapa hari ini aku berpikir apakah itu
benar?”,penjelasan dari Rendi. Anita mulai mengangkat kembali kepalanya yang
selalu menunduk dan ada sedikit senyum di wajahnya. “Jadi maksud aku ke sini
aku mau minta maaf soal kemarin dan aku mau kamu jadi teman dekat aku?”. Anita
langsung tersenyum bahagia, mendengar ucapan Rendi. “ Rendi, ternyata cintaku
tidak bertepuk sebelah tangan ya, “ ucap Anita. Seketika Rendi langsung memeluk
Anita, dan Anita meneteskan air mata kebahagiaan.
Lain cerita
dengan Tasya dan Dito, saat mereka meninggalkan Anita dan Rendi, mereka pergi
ke kedai kopi, Dito mulai pembicaraan dengan Tasya. “Em, kamu kuliah dijurusan
apa,?”,tanya Dito. “ Aku, aku ambil jurusan Sastra dan Bahasa Inggris, sama
seperti Anita.”,jawab Tasya. “Jadi, kamu dan Anita temenan udah lama ya?,”
tanya Dito lagi. “ Nggak, saat penerimaan mahasiswa baru aku datang terlambat
dan saat itu Anita dan Yuri juga datang terlambat, jadi kami bertiga dihukum
oleh kakak kelas, dan sejak saat itu kami selalu bertiga hingga saat ini.”jelas
Tasya. “ Gitu ya, pantes kalian selalu kompak selama ini.” sahut Dito. “Iya,
eh, udah sore nih, aku harus bertemu Aita dan harus pulang, takutnya nati
kesorean pulangnya.” Kata Tasya. Mereka berdua kembali ke tempat mereka
meninggalkan Anita da Rendi. Saat mereka sampai mereka terherankan melihat
Anita dan Rendi berbicara seperti sebuah pasangan. “Nit, pulang yuk, udah sore
nih,” kata Tasya. “Oh ya, gimana kalian ?”, sambung Tasya. Dengan wajah malu
Anita menarik tangan Tasya dan berkata,”Nanti aku ceritain, ayo pulang.” Anita
dan Tasya pulang dan bersamaan dengan Rendi dan Dito juga akan pulang. Setelah
Anita dan Tasya masuk ke dalam taksi, Tasya menanyakan soal Anita dan
Rendi,”Nit, gimana?”,tanya Tasya. “Gimana apanya,?” sahut Anita. “Soal kamu dan
Rendi.”Sebenarnya tadi itu Rendi ngungkapin perasaannya sama aku, jadi tadi
kami itu ngungkapin perasaan satu sama lain.” penjelasan dari Anita. “Serius
kamu, selamat ya,” ucap bahagia dari Tasya.
Hari hari
dilalui mereka sebagai sepasang kekasih layaknya pasangan lain. Mereka menjalin
hubungan hampir tiga tahun lamanya. Mereka saling mendukung terhadap pendidikan
mereka, hingga pada semester terakhir kuliah dan mereka akan wisuda. Dan pada
suatu hari Anita ingin membuat kejuatan untuk Rendi,” Hallo, Rendi tolong aku,
aku sekarang kecelakaan dan aku masuk rumah sakit, sekarang aku butuh kamu.”
Ucap Anita. Setelah mendengar semua itu Rendi langsung pergi ke rumah sakit ,
dan saat sampai di taman yang terletak di depan
rumah sakit, Rendi dihadang oleh seorang wanita yang menutupi wajahnya. Rendi
mencoba melewati wanita tersebut, tetapi wanita tersebut tetap menghalangi
jalan Rendi, Rendi semakin kesal dengan wanita tersebut dan akhirnya, wanita
tersebut mengejutkan Rendi dan ternyata wanita tersebut merupakan Anita yang
ingin memberikan kejuatan ulang tahun hubunga
mereka, diapun sudah membawa kue untuk mereka tiup bersama sama. Tetapi
hal itu malah membuat Rendi marah.” Kamu pikir ini lucu ya, kamu pikir ini yang
dinamakan sebuah kejutan, dan kamu pikir aku senang dengan semua ini. Sikap
kamu ini kayak anak kecil, tau nggak?, aku kecewa banget sama kamu.” Rendi
meninggalkan Anita dan pergi begitu saja. Anita tidak bisa menjelaskan apa apa
kepada Rendi, karena Rendi tadi sangat marah dan ia hanya bisa menangis, dia
duduk di kursi taman dan meratapi kesalahan yang telang ia perbuat. Dia terus
menangis. Tetapi tiba tiba, ada seseorang datang dari belakang bermain gitar
dan menyanyikan sebuah lagu yang
merupakan lagu kesukaan Anita dan Rendi selama menjadi sepasang kekasih. Anita
langsung merdiri dan melihat ke belakang. Ternyata itu merupakan Rendi yang
datang untuk memberikan kejutan kepada Anita karena hari ini adalah hari ulang
tahun hubungan mereka. “ Happy Anniversary Anita, maaf tadi aku marah marah
sama kamu, aku hanya ingin memberikan kejutan yang special sama kamu.” Rendi memberikan seikat bungan kepada Anita.
Anita yang terdiam diri, langsung berlari memeluk Rendi dan mengatakan kalau
dia sangat mencintai Rendi, dan tidak ingin kehilangan Rendi. “Aku punya satu
hadiah special lagi,tapi akanaku berikan padamu besok malam saat kita di
perayaan kelulusan. Anita dengan wajah penasaran memikirkan apa hadiah yang
akan diberikan rendi kepadanya.
Keesokan
harinya, Anita dan Rendi hari dalam acara wisuda kelulusan mereka. Semua orang
tua datang untuk mendampingi putra putrinya yang diwisuda. Termasuk orang tua
Anita yang hadir dalam peristiwa tersebut, Anita merasa sangat bahagia akhirnya
dia bisa membahagiakan kedua orang tuanya dengan melihat senyum yang sangat
indah di wajah ayah ibunya saat melihat putri mereka menyelesaikan pendidikannya.
Hari berganti malam, saatnya Rendi memberikan hadiah special kepada Anita.
Rendi menjemput Anita di rumahnya dan mengajaknya ke taman kota. Disana rendi
mulai berbicara dengan mengucapkan selamat kepada Anita karenan kelulusannya,
begitu jugak Anita yang mengucapkan selamat kepada Rendi karena kelulusannya.
Dan Rendi memberikan sebuah kotak dan berkata ”Ini hadiah yang telah aku
janjikan kepada kamu, kamu boleh buka hadiah ini. “ Anita membukan kotak
tersebut dan di dalamnya hanya ada sebuak foto lama dan surat surat lama. “ Ini
apa Ren, inikan foto temen temen SMP ku waktu aku sekolah di Yogyakarta ?”.
Sebenarnya, aku ini adalah Rendi teman satu kelasmu dulu waktu kamu SMP. Aku
dulu, waktu SMP sudah suka sama kamu, tapi aku nggak berani ngungkapin
perasaanku ke kamu, karena aku dulu itu gendut, jelek, pasti kamu nggak suka
sama aku. Setiap aku menulis surat untuk kamu, aku nggak berani memberikan
surat itu ke kamu, jadi aku simpen deh surat itu, aku kumpulin hingga sebanyak
ini,” Anita yang mendengar ucapan Rendi Hanya terdiam dan ingin meneteskan air
mata terharu karena lelaki yang ia sukai saat kuliah ternya lelaki yang
menyukainya sejak saat SMP dan mengajak keluarganya pindah ke Jakarta untuk
menyusul Anita, yang saat itu pindah ke Jakarta karena urusan kerja ayahnya.
Anita langsung berlari memeluk Rendi, dan Rendi berbisik di telinga Anita
”Terimakasih Anita, karena kamu aku berubah menjadi lebih baik sekarang, kau
lah penyemangat dalam hidupku untuk meraih apa yang aku impikan, sekali lagi, terimakasih
Anita,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar