Senin, 26 Agustus 2019

contoh teks ceramah


Jilbab Itu Indah Di Kalangan Remaja
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
            Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nastain waala umuriddun ya waddin washolatu wasalamu ala asrofil anbiya’i wal mursalin amma ba’du.
            Yang terhomat Ibu Jumiati S.Pd., selaku guru mapel Bahasa Indonesia kelas XI MIPA 2, dan teman teman kelas XI MIPA 2 yang saya sayangi. Pada kali ini, marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa kesehatan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat. Dan tidak lupa, sholawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di dunia, akhirat dan yaumil akhir.
            Hadirin yang berbahagia.
            Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan ceramah dengan topik “Jilbab Itu Indah Di Kalangan Remaja”. Memang ceramah ini saya tujukan khususnya untuk para wanita, tetapi para pria dapat menyampaikan informasi ini untuk ibu, kakak, dan saudara perempuan lainnya.
            Hadirin yang dirahmati Allah.
            Jilbab merupakan kerudung lebar yang dikenakan wanita muslim untuk menutupi tubuh bagian kepala, leher, dan dada. Tetapi pada zaman sekarang masih banyak remaja yang enggan memakai jilbab dengan alasan antara lain:
a.       Banyak remaja berpikir kecantikan akan berkurang kalau memakai jilbab.
Rosulullah selalu tampil bersih dan mengajak umatnya untuk menjaga kebersihan. Islam juga menganjurkan agar seseorang memakai pakaian bersih dan rapi. Jadi, dengan memakai jilbab, kita akan terliaht bersih dan rapi.
b.      Banyak remaja berpikir kalau usia mereka masih muda untuk memakai jilbab.
Mungkin sebagian dari kita sudah berpikir kalau perempuan muda lebih baik menutupi kecantikannya. Tetapi, ada pula yang berpikir kalau perempuan muda boleh memakai baju seenaknya, untuk menikmati masa mudanya. Dan mereka berpikir bahwa perempuan tualah yang cocok memakai pakaian jilbab. Kita tidak tahu berapa umur kita di dunia ini?, jadi mari kita bertaubat sebelum malaikat maut mendatangi kita.
c.       Banyak remaja takut melepaskan hijabnya setelah memakainya.
Naudzubillahi mindzalik. Jika kita masih ragu untuk memakai jilbab secara permanen, kita bisa menggunakan jilbab secara bertahap. Kita perlu ingat bahwa jilbab adalah identitas taubat. Dan Allah mencintai orang yang bertaubat.
            Dalam Q.S. An- nur ayat 31, menjelaskan bahwa wanita harus mengenakan hijab sampai bawah dada mereka. Berhijab memiliki beberpa manfaat, antara lain:
a.       Menaati perintah agama
b.      Menutupi aurat
c.       Menjadikan kita lebih baik
d.      Mencegah kanker kulit
e.       Menjaga kesehatan rambut
Hadirin yang berbahagia.
Dari hal hal yang telah saya sampaikan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa berjilbab itu membawa diri kita ke dalam kebaikan. Saya berharap kita semua dapat memantapkan jiwa dan hati kita untuk berjilbab secara permanen.
Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan, saya menucapkan terimaksih atas perhatiannya. Dan saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata ataupun tingkah laku saya di hati hadirin.
Wabillahi taufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

contoh sinopsis novel


Sinopsis Novel Let it Snow “Dalam Derai Salju”
IMG_20190218_154452_HDR.jpg
Judul                          : Let It Snow ‘Dalam Derai Salju’: Perjalanan Kilat Jubilee
Penulis                       : John Green, Maureen Johnson, Lauren Myracle
Penerjemah              : Rosemary Kesauly, Kristi Ardiana
Penerbit                     : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                         : Cetakan pertama, 2014
Tebal                          : 312 halaman
            Sinopsis ini dimulai ketika sore hari sebelum natal. Tokoh utama dalam novel ini bernama Jubilee Dougal. Nama Jubilee di sana mengandung arti penari telanjang nama makanan, atau sebuah festival. Tetapi orang tua jubilee menamakannya dengan asal usul dari nama salah satu bangunan di Flobie Santa Village. Nama Jubilee ada hubungannya dengan cerita ini, dan peristiwanya terjadi di sore hari sebelum natal. Jubilee sendirian di rumah yang terasa sangat nyaman dan hangat. Malam natal Jubilee akan menghadiri acara Smorgasbord di rumah Noah.
            Noah merupakan kekasih Jubilee. Noah merupakan seseorang yang bisa dbilang hampir sempurna di mata perempuan. Noah seorang ketua OSIS di sekolahnya, dia seorang atlet, terkenal sangat pintar dan keren. Berbeda dengan Jubilee, seorang perempuan yang parasnya biasa saja, berkaca mata dan merasa beruntung mendapatkan Noah. Smorgasbord merupakan acara rutin keluarga Noah setiap malam natal karena keluarga Noah masih ada keturunan Swedia. Sebenarnya, tahun lalu Jubilee sudah datang ke pesta Smorgasbord di rumah Noah. Jubilee sangat senang sampai-sampai dia tidak bisa berjalan lurus selama tiga hari. Pada tahun lalu, saat Jubilee sampai di rumah Noah, hampir sepanjang malam Jubilee hanya duduk di pojokan sambil mengobrol dengan saudara perempuan Noah, Elise. Adik Noah bukanlah seorang yang pintar karena yang dibicarakan hanya seputar merek favorit untuk jaket bertudung. Jubilee akhirnya menghindar ketika Ibu Noah menghidangkan makanan baru , dan Jubilee beralasan untuk mencicipi hidangan tersebut. Sebenarnya, dari tadi Noah memperhatikan Jubilee dan dia menghamipi Jubilee. Noah mengajak Jubilee pergi ke garasi dan memberikan kejutan spesial karena ternyata malam natal ini merupakan hari jadi mereka. Jubilee lupa kalau hari ini adalah hari jadi mereka, karena Jubilee merasa Noah orang yang terlalu sibuk dengan kegiatannya, dan mungkin mereka hanya bisa bertemu jika ada rapat OSIS atau ada kegiatan bakti sosial, sampai-sampai Jubilee tidak menyadari bahwa hubungannya sudah berjalan satu tahun.
            Keindahan yang dialami Jubilee harus berakhir ketika Jubilee mengetahui orang tuanya ditahan di kantor polisi. Hal ini diketahui dari tetangga Jubilee yang bernama Pak Sam, ia merupakan seorang pengacara keluarga Jubilee. Selain keranjingan Flobie Santa Village, kini mereka malah terlibat di antara kerusuhan demi koleksi Flobie terbaru. Jubilee harus mengalah, semua penerbangan dibatalkan akibat cuaca buruk, dan ia harus melintasi jalanan darat ke Florida, untuk tinggal di rumah kakek-neneknya. Dengan tergesa gesa Jubilee menyiapkan segalanya denga cepat, mungkin ia hanya membawa barang barang yang ia temui pertama kali.
            Di tengah perjalanan terjadi insiden kereta yang ditumpangi Jubilee terjebak badai salju dan tak bisa melanjutkan perjalanan sampai esok hari. Jreenggg. Jubilee merasa hal buruk sedang terjadi. Biarkan orang lain tertawa keras-keras, tapi Malam Natal tidak seharusnya dihabiskan dengan termangu di kereta bobrok yang dilanda badai salju. Di dalam kereta Jubilee duduk di dekat jendela sembari memikirkan betapa sialnya nasib dia, saat malam natal tidak seharusnya ia mendapat musibah seperti ini. Saat hendak menuju ke stasiun tadi, Jubilee diberi selembar uang dari Pak Sam sekiranya cukup untuk makan. Jubilee pergi menuju resto kereta, betapa mengejutkan di sana hanya terdapat pizza yang mungkin sisa dan hanya dihangatkan di microwave. Dengan terpaksa ia membeli beberapa persediaan makanan untuk stok karena mungki ia akan kehabisan jika membelinya nanti.
            Saat akan kembali ke tempat duduknya, ia melihat seorang lelaki berjaket hitam terlihat sangat lesu. Jubilee menghampiri dan memberikan sepotong pizza kepada lelaki itu. Singkat cerita lelaki itu bernama Jeb, seorang pria yang baru saja diputuskan oleh kekasihnya yang selingkuh. Setelah berbincang lama dengan Jeb, Jubilee merasa kalau dirinya tidak setia dengan Noah mungkin dia akan jatuh cinta dengan Jeb. Jeb bukan pria yang buruk, hanya saja Jubilee begitu risih dengan kawanan cheerleader yang tak hentinya takabur soal manuver-manuver sorak mereka. Mereka sangat berisik dan membuat Jubilee tidak nyaman. Saat Jubilee ingin beranjak, tiba tiba lampu mati dan kereta terasa seperti berhenti. Ternyata, kereta terjebak gunukan salju dan tidak mungkin untuk melanjutkan perjalanan. Jubilee lalu turun dari kereta dan mencari tempat yang hangat. Mampirlah ia ke Waffle House dan bertemu dengan koki dan kasir yang aneh dan 14 pemandu sorak yang heboh.
            Di sana juga ada lelaki tua berusia enam puluhan yang sekujur tubuhnya penuh dengan kertas aluminium. Tak lama kemudian datang seorang laki laki yang mengenakan plastik di kepala dan kedua tangannya. Awalnya, Jubilee menganggap laki laki itu aneh, tetapi setelah laki laki itu membersihkan diri dari kantong plastik, rupanya lelaki itu lumayan tampan. Nama laki laki itu Stuart, yang mobilnya juga terjebak badai salju tak jauh dari Waffle House. Stuart baru saja putus dengan pacarnya yang seorang pemandu sorak di sekolah.  Selang beberapa waktu, datang 14 pemandu sorak dan membuat suasana yang semula hening menjadi ramai . Lagi-lagi Jubilee merasa terganggu dengan kedatangan pemandu sorak tersebut. Jubilee dan Stuart memutuskan untuk perdi ke rumah Stuart. Mereka melewati jalan belakang WH, hanya dipandu lampu lampu peringatan lalu lintas yang berkedip kedip.
            Sembari melewati jalan yang sangat dingin, Stuart memulai pembicaraan dengan menayakan tentang keluarga Jubilee. Rupanya, Stuart mengetahui adanya berita beberapa orang ditangkap karena perebutan keramik natal tersebut. Mereka melewati jalan pintas yang sebenarnya itu adalah sungai yang membeku. Dan disaat itu pula Stuart menanyakan masalah percintaan Jubulee. Jubilee menceritakan masalah Noah yang belum pernah menelfonnya selama perjalanan yang melelahkan ini. Stuart tiba-tiba berkata kalau Noah sudah tidak mencintai Jubilee lagi. Mendengar hal itu Jubilee merasa tersinggung dan berjalan cepat meninggalkan Stuart. Tiba tiba terdengar suara retakan dan tak lama kemudian salju yang dipijak Jubilee runtuh. Jubilee kedinginan, kakinya merasa mati karena betapa dinginnya air es di sungai tersebut. Betapa beruntungnya bahwa rumah Stuart tinggal beberapa meter lagi, kota mungil bernama Gracetown.
            Sampai di depan rumah Stuart, ibu Stuart yang bernama Debbie menyambut keduanya dengan handuk hangat. Betapa menyedihkan melihat mereka menggigil kedinginan di tengah malam dengan badai salju. Sementara Stuart membersihkan diri di lantai atas, Debbie mempersilahkan Jubilee mandi air hangat dan memberikan pakaian hangat yang agak besar milik Stuart kepada Jubilee. Karena di rumah mereka tidak ada anak perempuan seumuran dengan Jubilee, Stuart hanya tinggal bersama ibu dan adiknya yang bernama Rachel yang masih berumul lima tahun. Selesai mandi, Debbie memberikan mereka sup hangat untuk menghangatkan tubuh mereka. Malam sudah larut dan Stuart berbagi tempat tidur, dan dia tidur di sofa bawah.
            Keesokan harinya, Jubilee mencoba menghubungi Noah dan lagi-lagi Noah tidak mengangkatnya, hingga dering ke tujuh, akhirnya Noah mengangkat teleponnya. Jubilee menjelaskan kalau sekarang dia terjebak di rumah seseorang karena kereta tidak bisa menurunkan perjalanan. Tapi reaksi Noah hanyalah ingi menutup telepon karena dia sedang sibuk. Betapa sedih Jubilee mengetahui tanggapan Noah seperti itu. Kemudian, datanglah Debbie mendekati Jubilee dan bertanya perihal kedua orang tuanya. Jubilee menjelaskan kepada Debiie bahwa orang tuanya berada di dalam penjara karena kerusuhan akibat boneka hias natal. Debbie meminta Jubilee untuk menghubungi kedua orang tuanya, awalnya ia menolak karena pasti itu sia-sia. Tetapi, Debbie memaksa Jubile melakukannya, betapa terkejutnya Jubilee ketika ada yang menjawab teleponnya. Jubilee mengadukan semua yang terjadi kepadanya kepada kedua orangtuanya, dan ibu Jubilee ingin berbicara dengan Debiie. Intinya Ibu Jubilee menitipkan Jubilee kepada Debiie sementara waktu sampai keadaan membaik.
            “Kreek” terdengar suara pintu terbuka, itu adalah Stuart yang datang dari tetangga sebelah untuk meminjam snowsuit untuk adiknya. Debbie bukanlah orang tua yang kolot, ia mengetahui kalau anaknya menyukai teman barunya itu. Dengan sengaja ia meninggalkan mereka di rumah berduaan untuk saling mengenal. Stuart menghampiri Jubilee di kamarnya sedang berbicara dengan Noah lewat telepon kalau ia ingin mengakhiri hubungannya dengan Noah, ia merasa kalau Noah sudah tidak nyaman menjalin hubungan dengannya lagi. Noah mencoba menenangkan Jubilee dengan keadaannya, Jubilee langsung memeluk dan mencium Noah dengan air mata yang masih ada di pipinya. Terdengar  suara ibu Stuart datang dan mereka langsung mengakhirinya. Dengan rasa canggung Stuart turun ke lantai bawah bertemu edengan ibunya yang sebenarnya Debbie mengetahui apa yang telah terjadi.
            Karena rasa malunya, Jubilee berencana untuk pergi dari rumah Stuart dan kembali ke kereta. Dengan memakai celana ketat Jubilee keluar melalui pintu belakang yang macet akibat tumpukan salju. Namun, Stuart yang saat itu berda di luar mengetahui Jubilee akan pergi dan menarik tangan Jubilee untuk mencegah langkah Jubilee. Di tengah badai salju, Stuart menyatakan perasaannya kepada Jubilee bahwa ia menyukainya. Ciuman tidak bisa terelakkan di situasi seperti itu, lelaki tua yang memakai aluminium di sekujur tubuhnya melintas menggunakan truk salju. Dengan memeluk Jubilee dengan jaketnya, mereka berjalan kembali ke rumah Stuart, dan ini menjadi akhir dari awal kisah cinta mereka dimulai.