Sinopsis
Novel Let it Snow “Dalam Derai Salju”
Judul : Let It Snow ‘Dalam Derai Salju’: Perjalanan Kilat Jubilee
Penulis : John Green, Maureen Johnson,
Lauren Myracle
Penerjemah : Rosemary Kesauly, Kristi Ardiana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan pertama, 2014
Tebal : 312 halaman
Sinopsis
ini dimulai ketika sore hari sebelum natal. Tokoh utama dalam novel ini bernama
Jubilee Dougal. Nama Jubilee di sana mengandung arti penari telanjang nama makanan, atau sebuah festival. Tetapi orang tua jubilee menamakannya dengan asal usul
dari nama salah satu bangunan di Flobie Santa Village. Nama
Jubilee ada hubungannya dengan cerita ini, dan peristiwanya terjadi di sore
hari sebelum natal. Jubilee sendirian di rumah yang terasa sangat nyaman dan
hangat. Malam natal Jubilee akan menghadiri acara Smorgasbord di rumah Noah.
Noah
merupakan kekasih Jubilee. Noah merupakan seseorang yang bisa dbilang hampir
sempurna di mata perempuan. Noah seorang ketua OSIS di sekolahnya, dia seorang
atlet, terkenal sangat pintar dan keren. Berbeda dengan Jubilee, seorang
perempuan yang parasnya biasa saja, berkaca mata dan merasa beruntung
mendapatkan Noah. Smorgasbord merupakan acara rutin keluarga Noah setiap malam
natal karena keluarga Noah masih ada keturunan Swedia. Sebenarnya, tahun lalu
Jubilee sudah datang ke pesta Smorgasbord di rumah Noah. Jubilee sangat senang
sampai-sampai dia tidak bisa berjalan lurus selama tiga hari. Pada tahun lalu,
saat Jubilee sampai di rumah Noah, hampir sepanjang malam Jubilee hanya duduk
di pojokan sambil mengobrol dengan saudara perempuan Noah, Elise. Adik Noah
bukanlah seorang yang pintar karena yang dibicarakan hanya seputar merek
favorit untuk jaket bertudung. Jubilee akhirnya menghindar ketika Ibu Noah
menghidangkan makanan baru , dan Jubilee beralasan untuk mencicipi hidangan
tersebut. Sebenarnya, dari tadi Noah memperhatikan Jubilee dan dia menghamipi
Jubilee. Noah mengajak Jubilee pergi ke garasi dan memberikan kejutan spesial
karena ternyata malam natal ini merupakan hari jadi mereka. Jubilee lupa kalau
hari ini adalah hari jadi mereka, karena Jubilee merasa Noah orang yang terlalu
sibuk dengan kegiatannya, dan mungkin mereka hanya bisa bertemu jika ada rapat
OSIS atau ada kegiatan bakti sosial, sampai-sampai Jubilee tidak menyadari
bahwa hubungannya sudah berjalan satu tahun.
Keindahan
yang dialami Jubilee harus berakhir ketika Jubilee mengetahui orang tuanya
ditahan di kantor polisi. Hal ini diketahui dari tetangga Jubilee yang bernama
Pak Sam, ia merupakan seorang pengacara keluarga Jubilee. Selain keranjingan Flobie Santa
Village, kini mereka malah terlibat di
antara kerusuhan demi koleksi Flobie terbaru. Jubilee harus mengalah, semua
penerbangan dibatalkan akibat cuaca buruk, dan ia harus melintasi jalanan darat
ke Florida, untuk tinggal di rumah kakek-neneknya. Dengan tergesa gesa Jubilee menyiapkan segalanya denga
cepat, mungkin ia hanya membawa barang barang yang ia temui pertama kali.
Di tengah perjalanan terjadi insiden
kereta yang ditumpangi Jubilee terjebak badai salju dan tak bisa melanjutkan
perjalanan sampai esok hari. Jreenggg. Jubilee merasa hal buruk sedang terjadi. Biarkan orang
lain tertawa keras-keras, tapi Malam Natal tidak seharusnya dihabiskan dengan
termangu di kereta bobrok yang dilanda badai salju. Di dalam kereta Jubilee duduk di dekat jendela sembari
memikirkan betapa sialnya nasib dia, saat malam natal tidak seharusnya ia
mendapat musibah seperti ini. Saat hendak menuju ke stasiun tadi, Jubilee
diberi selembar uang dari Pak Sam sekiranya cukup untuk makan. Jubilee pergi
menuju resto kereta, betapa mengejutkan di sana hanya terdapat pizza yang
mungkin sisa dan hanya dihangatkan di microwave. Dengan terpaksa ia membeli
beberapa persediaan makanan untuk stok karena mungki ia akan kehabisan jika
membelinya nanti.
Saat
akan kembali ke tempat duduknya, ia melihat seorang lelaki berjaket hitam
terlihat sangat lesu. Jubilee menghampiri dan memberikan sepotong pizza kepada
lelaki itu. Singkat cerita lelaki itu bernama Jeb, seorang pria yang baru saja
diputuskan oleh kekasihnya yang selingkuh. Setelah berbincang lama dengan Jeb,
Jubilee merasa kalau dirinya tidak setia dengan Noah mungkin dia akan jatuh
cinta dengan Jeb. Jeb bukan pria
yang buruk, hanya saja Jubilee begitu risih dengan kawanan cheerleader yang tak
hentinya takabur soal manuver-manuver sorak mereka. Mereka sangat berisik dan membuat Jubilee tidak nyaman.
Saat Jubilee ingin beranjak, tiba tiba lampu mati dan kereta terasa seperti
berhenti. Ternyata, kereta terjebak gunukan salju dan tidak mungkin untuk
melanjutkan perjalanan. Jubilee lalu turun dari kereta dan mencari tempat yang hangat.
Mampirlah ia ke Waffle House dan bertemu dengan koki dan kasir yang aneh dan 14 pemandu
sorak yang heboh.
Di
sana juga ada lelaki tua berusia enam puluhan yang sekujur tubuhnya penuh
dengan kertas aluminium. Tak lama kemudian datang seorang laki laki yang
mengenakan plastik di kepala dan kedua tangannya. Awalnya, Jubilee menganggap
laki laki itu aneh, tetapi setelah laki laki itu membersihkan diri dari kantong
plastik, rupanya lelaki itu lumayan tampan. Nama laki
laki itu Stuart, yang
mobilnya juga terjebak badai salju tak jauh dari Waffle House. Stuart baru
saja putus dengan pacarnya yang seorang pemandu sorak di sekolah. Selang beberapa
waktu, datang 14 pemandu sorak dan membuat suasana yang semula hening menjadi
ramai . Lagi-lagi Jubilee merasa terganggu dengan kedatangan pemandu sorak
tersebut. Jubilee dan Stuart memutuskan untuk perdi ke rumah Stuart. Mereka
melewati jalan belakang WH, hanya dipandu lampu lampu peringatan lalu lintas
yang berkedip kedip.
Sembari
melewati jalan yang sangat dingin, Stuart memulai pembicaraan dengan menayakan
tentang keluarga Jubilee. Rupanya, Stuart mengetahui adanya berita beberapa
orang ditangkap karena perebutan keramik natal tersebut. Mereka melewati jalan
pintas yang sebenarnya itu adalah sungai yang membeku. Dan disaat itu pula
Stuart menanyakan masalah percintaan Jubulee. Jubilee menceritakan masalah Noah
yang belum pernah menelfonnya selama perjalanan yang melelahkan ini. Stuart
tiba-tiba berkata kalau Noah sudah tidak mencintai Jubilee lagi. Mendengar hal
itu Jubilee merasa tersinggung dan berjalan cepat meninggalkan Stuart. Tiba
tiba terdengar suara retakan dan tak lama kemudian salju yang dipijak Jubilee
runtuh. Jubilee kedinginan, kakinya merasa mati karena betapa dinginnya air es
di sungai tersebut. Betapa beruntungnya bahwa rumah Stuart tinggal beberapa
meter lagi, kota mungil
bernama Gracetown.
Sampai
di depan rumah Stuart, ibu Stuart yang bernama Debbie menyambut keduanya dengan
handuk hangat. Betapa menyedihkan melihat mereka menggigil kedinginan di tengah
malam dengan badai salju. Sementara Stuart membersihkan diri di lantai atas,
Debbie mempersilahkan Jubilee mandi air hangat dan memberikan pakaian hangat
yang agak besar milik Stuart kepada Jubilee. Karena di rumah mereka tidak ada
anak perempuan seumuran dengan Jubilee, Stuart hanya tinggal bersama ibu dan
adiknya yang bernama Rachel yang masih berumul lima tahun. Selesai mandi,
Debbie memberikan mereka sup hangat untuk menghangatkan tubuh mereka. Malam
sudah larut dan Stuart berbagi tempat tidur, dan dia tidur di sofa bawah.
Keesokan
harinya, Jubilee mencoba menghubungi Noah dan lagi-lagi Noah tidak
mengangkatnya, hingga dering ke tujuh, akhirnya Noah mengangkat teleponnya.
Jubilee menjelaskan kalau sekarang dia terjebak di rumah seseorang karena
kereta tidak bisa menurunkan perjalanan. Tapi reaksi Noah hanyalah ingi menutup
telepon karena dia sedang sibuk. Betapa sedih Jubilee mengetahui tanggapan Noah
seperti itu. Kemudian, datanglah Debbie mendekati Jubilee dan bertanya perihal
kedua orang tuanya. Jubilee menjelaskan kepada Debiie bahwa orang tuanya berada
di dalam penjara karena kerusuhan akibat boneka hias natal. Debbie meminta
Jubilee untuk menghubungi kedua orang tuanya, awalnya ia menolak karena pasti
itu sia-sia. Tetapi, Debbie memaksa Jubile melakukannya, betapa terkejutnya
Jubilee ketika ada yang menjawab teleponnya. Jubilee mengadukan semua yang
terjadi kepadanya kepada kedua orangtuanya, dan ibu Jubilee ingin berbicara
dengan Debiie. Intinya Ibu Jubilee menitipkan Jubilee kepada Debiie sementara
waktu sampai keadaan membaik.
“Kreek”
terdengar suara pintu terbuka, itu adalah Stuart yang datang dari tetangga
sebelah untuk meminjam snowsuit untuk adiknya. Debbie bukanlah orang tua yang
kolot, ia mengetahui kalau anaknya menyukai teman barunya itu. Dengan sengaja
ia meninggalkan mereka di rumah berduaan untuk saling mengenal. Stuart
menghampiri Jubilee di kamarnya sedang berbicara dengan Noah lewat telepon
kalau ia ingin mengakhiri hubungannya dengan Noah, ia merasa kalau Noah sudah
tidak nyaman menjalin hubungan dengannya lagi. Noah mencoba menenangkan Jubilee
dengan keadaannya, Jubilee langsung memeluk dan mencium Noah dengan air mata
yang masih ada di pipinya. Terdengar
suara ibu Stuart datang dan mereka langsung mengakhirinya. Dengan rasa
canggung Stuart turun ke lantai bawah bertemu edengan ibunya yang sebenarnya
Debbie mengetahui apa yang telah terjadi.
Karena
rasa malunya, Jubilee berencana untuk pergi dari rumah Stuart dan kembali ke
kereta. Dengan memakai celana ketat Jubilee keluar melalui pintu belakang yang
macet akibat tumpukan salju. Namun, Stuart yang saat itu berda di luar
mengetahui Jubilee akan pergi dan menarik tangan Jubilee untuk mencegah langkah
Jubilee. Di tengah badai salju, Stuart menyatakan perasaannya kepada Jubilee
bahwa ia menyukainya. Ciuman tidak bisa terelakkan di situasi seperti itu,
lelaki tua yang memakai aluminium di sekujur tubuhnya melintas menggunakan truk
salju. Dengan memeluk Jubilee dengan jaketnya, mereka berjalan kembali ke rumah
Stuart, dan ini menjadi akhir dari awal kisah cinta mereka dimulai.